Warga +62 Mulai Banyak Jajan, Ekonomi RI Tak Lagi Resesi!
Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di kuartal II-2021 ini konsumsi rumah tangga berhasil tumbuh positif 5,93%.
Realisasi ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kuartal II-2020 yang tercatat minus 5,52% dan juga kuartal I-2020 yang tercatat -2,22%. Pertumbuhan yang positif pada kuartal II ini yang berhasil membawa perekonomian nasional tumbuh 7,07% (year on year/yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan, kinerja konsumsi rumah tangga yang membaik ini menandakan bahwa minat belanja atau jajan masyarakat sudah mulai terlihat.
Ini sejalan dengan pengendalian kasus Covid-19 di kuartal II yang membaik sehingga memberikan keyakinan pada masyarakat untuk melakukan konsumsi.
"Indeks keyakinan konsumen pada kuartal II sebesar 104,42%. Ini menujukan pada kuartal II ini konsumen meyakini bahwa ekonomi mulai membaik," ujarnya melalui konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).
Selain itu, peningkatan konsumsi ini juga terlihat dari penjualan eceran yang tumbuh sebesar 11,62%. Terutama terjadi pada kelompok penjualan makanan, minuman, dan tembakau.
Masyarakat juga terlihat meningkat belanjanya melalui data penjualan mobil penumpang dan sepeda motor yang tumbuh masing-masing 904,32% dan 268,64%.
"Jadi konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan tertinggi PDB RI yakni 3,17%," jelasnya.
(mij/mij)