Internasional

Baru Kelar Tsunami Covid, Tren Kasus India Kembali Naik

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
03 August 2021 15:59
Serangan Drone di Pangkalan Udara Jammu India
Foto: Personel keamanan memeriksa kendaraan di jalan raya Jammu-Pathankot setelah pasukan melihat dua drone terbang terpisah di atas pangkalan militer Kaluchak di pinggiran Jammu, India, Senin, 28 Juni 2021. (AP/Channi Anand)

Negara bagian Kerala di India selatan menyumbang lebih dari setengah infeksi baru Covid-19 di negara itu kini. Bahkan seusai tsunami Covid-19, di mana negara bagian lain mengalami penurunan kasus, Kerala konsisten naik.

Apan yang terjadi sebenarnya?

Bencana di Kerala dimulai pada Januari 2020. Negara bagian tersebut melaporkan kasus Covid-19 pertama di India, yakni seorang mahasiswa kedokteran yang baru kembali dari Wuhan, China.

Setelahnya, jumlah kasus infeksi terus meningkat dan wilayah tersebut menjadi hotspot penyebaran corona. Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada Maret 2020, kasus infeksi di Kerala menurun dibandingkan setengah lusin negara bagian di India lainnya, yang melaporkan lebih banyak kasus infeksi.

Kerala kala itu dianggap sukses karena berpegang teguh pada pedoman pengendalian penularan. Mereka menguji, melacak dan mengisolasi terkait dengan Covid. Ini membuat kasus infeksi menurun secara drastis dan kasus kematian rendah.

Namun hal ini tak bertahan lama. Semenjak munculnya gelombang kedua pandemi di 2021, kasus infeksi di Kerala meningkat dengan cepat secara 'misterius' bahkan, tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda hingga kini.

Saat ini dengan hampir 3% dari populasi India, Kerala telah menyumbang lebih dari setengah kasus baru India. Jumlah reproduksi virus dari satu orang yang sudah terinfeksi ke orang lain melesat dengan tajam.

Persentase orang yang dites positif virus dari keseluruhan jumlah yang dites telah berada di atas 10% selama sebulan. Sejauh ini Kerala telah mencatat 3,4 juta infeksi dan 16.837 kematian akibat Covid-19.

Para ahli percaya keberhasilan yang digemborkan di Kerala di masa lalu bukanlah angka sebenarnya. Ini menjadi jawaban paling logis dari apa yang terjadi di Kerala kini.

"Kerala berada pada tahap awal dalam pertumbuhan eksponensial yang tak terkendali dalam infeksi," kata Dr Swapneil Parikh, menambahkan varian delta yang sangat menular memiliki viral load yang jauh lebih tinggi dan menyebar lebih cepat, sehingga sulit untuk membasmi infeksi.

"Rawat inap dan kematian sekarang mewakili infeksi dari beberapa waktu sebelumnya, jadi saya tidak perlu menghibur diri dengan kenyataan bahwa mereka rendah sekarang. Tingkat infeksi positif yang tinggi secara konsisten masih menjadi penyebab kekhawatiran."

Banyak yang mengatakan negara bagian itu perlu lebih bijaksana dan lebih kuat saat memberlakukan penguncian. Sebab, belum kelar kasus, negara bagian ini telah mengizinkan beberapa estival masyarakat tetap berjalan, yang mengarah pada pertemuan massal dan risiko peningkatan infeksi.

Ahli virologi mengatakan Kerala juga memerlukan data yang lebih terperinci tentang pengujian yang ditargetkan termasuk peningkatan pengurutan genom untuk mengetahui di mana infeksi meningkat paling banyak. Ini penting untuk melacak varian baru.

Sementara itu, per Selasa (3/7/2021), India mencatat 30/031 kasus baru Covid-19 dengan 420 kematian. Senin India mencatat 40.084 kasus baru dengan 424 kematian. 

Saat ini India masih bertengger di negara terbanyak kedua kasus Covid-19 setelah AS. Di mana ada 31 juta lebih kasus dengan 425 ribu kematian.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular