
CDC AS Wajibkan Warga Pakai Masker Lagi Meski Sudah Vaksin

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS kembali merekomendasikan penggunaan masker, terutama di dalam ruangan di tempat umum. Ini juga berlaku bagi warga AS yang telah divaksinasi penuh.
Aturan ini terutama untuk beberapa negara bagian dengan transmisi tinggi Covid-19. Melonjaknya kasus Covid-19 varian Delta menjadi penyebab.
Dalam pengumuman terbarunya, CDC merekomendasikan masker semua orang di dalam sekolah, mulai dari siswa, guru, administrator, dan pengunjung. Itu juga berlaku bagi mereka yang belum divaksin dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Panduan baru ini merupakan 'langkah mundur' bagi CDC setelah badan tersebut mengatakan pada bulan Mei bahwa orang Amerika yang sudah divaksin tidak perlu lagi memakai masker di dalam ruangan. Menurut CDC, Sekitar 63% wilayah AS saat ini memiliki penyebaran virus tinggi atau substansial.
Rekomendasi CDC juga membuat masker menjadi wajib di Gedung Putih mulai kemarin. Data CDC yang diperbarui menemukan tingkat penularan yang substansial di Washington, D.C.
Sementara itu, data baru CDC juga mengungkap hampir setengah dari semua county di AS sekarang terdaftar sebagai daerah berisiko tinggi untuk penularan virus corona. Hampir 20% lebih tinggi daripada tujuh hari yang lalu.
AS rata-rata memiliki lebih dari 57.000 kasus virus corona per hari dan 24.000 rawat inap. Sebanyak 17% county di AS lainnya terdaftar memiliki risiko penularan yang substansial.
Direktur CDC, Dr Rochelle Walensky mengakui rekomendasi masker tidak akan menjadi berita yang disambut baik bagi orang AS yang divaksinasi. Menurutnya, keputusan itu tidaklah mudah.
"Saya benar-benar percaya bahwa penggunaan masker saat ini, terutama bagi mereka yang telah divaksinasi, ini adalah tindakan sementara. Apa yang benar-benar perlu kita lakukan untuk menurunkan penularan ini, di area penularan tinggi, adalah membuat semakin banyak orang divaksinasi, dan di sementara untuk menggunakan masker," kata Walensky dikutip CBS.News.
Dalam beberapa pekan terakhir, semakin banyak penelitian ilmiah telah menunjukkan potensi risiko varian Delta. Meski demikian, adanya vaksin mengurangi kasus gejala varian Delta hingga tujuh kali lipat dan rawat inap hingga 20 kali lipat.
Dr. Anthony Fauci, kepala penasihat medis presiden, telah mengungkapkan selama akhir pekan bahwa pedoman penggunaan masker untuk orang AS yang divaksinasi sepenuhnya dalam pertimbangan aktif.
Gedung Putih pada hari Senin mengatakan pembatasan saat ini untuk pelancong internasional akan tetap berlaku, mengutip kekhawatiran atas varian Delta dan lonjakan kasus di antara orang Amerika yang tidak divaksinasi.
Presiden AS Joe Biden mendesak warga untuk mengikuti rekomendasi baru. Ia berjanji untuk menjelaskan langkah selanjutnya dalam dorongan vaksinasi pemerintah.
"Saya berharap semua orang Amerika yang tinggal di daerah yang dicakup oleh pedoman CDC akan mengikutinya," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Biden juga mengumumkan panduan baru untuk pegawai federal.Sebuah memo telah dibagikan kepada pekerja federal yang meminta semua karyawan, kontraktor, dan pengunjung di daerah dengan transmisi komunitas yang substansial diminta untuk memakai masker terlepas dari status vaksinasi.
Karyawan yang tidak divaksinasi juga akan diminta untuk menjaga jarak sosial. Biden juga mempertimbangkan untuk mengamanatkan pengujian rutin untuk karyawan federal yang tidak divaksinasi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Divaksin Covid, Warga Negara Ini Boleh Copot Masker
