Aturan Darurat Dicabut, Malaysia Berdamai dengan Corona?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 July 2021 07:55
A resident wearing face mask sit outside his house next to barbwire at Segambut Dalam area placed under the enhanced movement control order (EMCO) due to drastic increase in the number of COVID-19 cases recorded over the past 10 days in Kuala Lumpur, Malaysia, Sunday, June 27, 2021. Malaysia's leader says a one-month near total lockdown that is due to end Monday will be extended further as coronavirus infections remain high. (AP Photo/Vincent Thian)
Foto: AP/Vincent Thian

Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia sepertinya akan 'berdamai' dengan Covid-19. Negeri ini dikabarkan tidak akan memperpanjang status darurat Covid-19 yang diberlakukan sejak Januari hingga 1 Agustus 2021.

Melansir Reuters, Menteri Hukum Malaysia Takiyuddin Hassan menegaskan pemerintah tidak akan meminta Raja, Sultan Abdullah Ahmad Shah, untuk memperpanjang keadaan darurat ketika berakhir. Ini ditegaskannya dalam rapat dengan parlemen Malaysia.

Sebelumnya penetapan status darurat menjadi polemik sendiri pada politik Malaysia. Pemerintah Perdana Menteri Muhyiddin menegaskan status itu penting untuk menekan penyebaran Covid-19.

Namun oposisi pemerintah menilai ini langkah Muhyiddin menyetop upaya pelengserannya karena berubahnya dukungan terhadap dirinya di parlemen. Raja Malaysia sendiri telah mengumpulkan tokoh penting Malaysia dan semua sultan negara bagian dua bulan lalu untuk membahas perpanjangan masa darurat.

Sementara itu, Malaysia juga merencanakan membuka kembali ekonomi dan mencabut lockdown nasional melalui aturan kontrol pergerakan (MCO) Oktober nanti. Hal ini ditegaskan Muhyiddin dalam kesempatan berbeda.

"Insya Allah, dengan upaya berkelanjutan untuk mendorong proses pemulihan dan program imunisasi berjalan lancar, kami berharap sebagian besar negara bagian akan memasuki fase keempat (pelonggaran) pada awal Oktober," katanya dikutip Strait Times

Fase empat merupakan level terendah dari pembatasan MCO. Orang-orang bisa kembali hidup normal, dengan sebagian besar sektor ekonomi diizinkan dibuka dengan protokol kesehatan dan pelacakan kontak serta jarak sosial.

Saat ini Malaysia masih dalam fase 4 MCO. Di mana hanya layanan penting yang diizinkan beriperasi. Pergerakan orang dan bisnis dikunci. Namun Muhyiddin menegaskan kebijakan ini akan dievaluasi sesuai situasi terkini. Termasuk intervensi pemerintah secara tiba-tiba jika diperlukan.

Saat ini, kasus Covid-19 Malaysia terus mengalami kenaikan meski lockdown dilakukan. Minggu, kasus harian bahkan rekor mencapai 17 ribu orang. Per Senin angka kasus harian memang sedikit turun ke angka 14 ribu. Namun, kasus kematian rekor karena mencapai angka tertinggi baru 207 jiwa dalam sehari.

"Ada 1.009 pasien di unit perawatan intensif, dengan 524 membutuhkan bantuan pernapasan," kata Kementerian Kesehatan Malaysia.

Secara total, saat ini ada 1.027.954 kasus di Malaysia sejak Covid-19 mewabah. Di mana 165.840 di antaranya adalah kasus aktif.

Penguncian merugikan ekonomi senilai 1 miliar ringgit (US$ 239 juta) per hari. Sejumlah analis memangkas perkiraan pertumbuhan PDB 2021 Malaysia menjadi 4,4% dari terakhir 5,3%.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seperti Ini Hari Pertama Lockdown di Malaysia: Super Sepi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular