
Ini Kabar Terbaru India Usai Dihantam 'Tsunami' Covid-19

Sementara itu, pelonggaran juga sudah dilakukan negeri Perdana Menteri Narendra Modi itu. Ini kembali menyebabkan kerumunan di tempat wisata dan pusat perbelanjaan.
Padahal, otoritas di India sudah mewanti-wanti untuk 100 hari ke depan menjadi masa yang krusial bagi negeri itu dalam penanganan virus corona di sana. Seperti yang dilansir The Straits Times pekan lalu, ahli kesehatan dan epidemiologi percaya akan ada gelombang ketiga pandemi di India, melihat longgarnya aturan di India.
Seperti tidak menggunakan masker dan aturan jaga jarak. Terutama jika virus kembali bermutasi ke varian yang lebih mengerikan.
"Gelombang ketiga diperkirakan terjadi antara Agustus dan Oktober, dengan berbagai varian virus di India, kehadiran varian yang sangat menular ini disebabkan pergerakan masyarakat yang bebas dan kerumunan orang di sejumlah tempat," kata Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India, Profesor K. Srinath Reddy.
"Dan banyaknya orang tidak divaksinasi akan menciptakan gelombang ketiga. Jika kita amati untuk mencegah kita harus membatasi pergerakan di awal bukan di akhir," tambahnya.
Menurutnya jika masyarakat lalai maka India akan mengalami kembali lonjakan yang parah. Hal ini karena tidak semua orang sudah di inokulasi oleh vaksin, dan masih banyak jumlah orang yang rentan tersisa dalam populasi walaupun tidak sebanyak pada gelombang kedua.
Sebelumnya India mengalami gelombang kedua yang menghancurkan, dengan lebih dari 400 ribu kasus dan 4 ribu kematian setiap harinya pada puncaknya.
[Gambas:Video CNBC]
