Varian Delta Merebak, Kasus Covid India Hari ini Naik 50.040!

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
27 June 2021 16:20
Infografis: Sederet Fakta Covid Varian Delta 'India' yang Sudah Masuk RI
Foto: Ilustrasi mutasi virus corona varian Delta (CNBC Indonesia/Arie Pratama)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kekhawatiran lonjakan kasusĀ Covid-19 akibat varian Delta di India, kasus Covid-19 di negara tersebut bertambah 50.040 orang, pada Minggu (27/06/2021). Kekhawatiran ini muncul dari deteksi varian Delta yang sangat menular di beberapa negara bagian.

Dilansir dari Reuters, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) India mencatat jumlah kematian di India naik 1.258, termasuk 511 kematian yang dilaporkan dari negara bagian Maharashtra. Varian baru dari mutasi SARS-Cov-2 menjadi perhatian khusus di India, karena lebih dari setengah populasi belum divaksinasi. Kurang dari 6% dari populasi orang dewasa India yang berjumlah 950 juta telah menerima dua dosis.

Setidaknya 20 kasus telah ditemukan terkait dengan varian Delta. Varian itu pada minggu lalu ditetapkan India sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern).

Jumlah kematian resmi India sekarang 395.751. Tetapi para ahli dan lembaga kesehatan global seperti WHO meyakini jumlah korban jiwa mungkin jauh lebih tinggi. Dari 35,51 juta orang terinfeksi, 29,25 juta telah pulih.

Pemerintah negara bagian di India telah melonggarkan penguncian awal bulan ini setelah penurunan kasus. Keputusan itu membuat para ilmuwan khawatir kehadiran varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India, dan lambatnya vaksinasi dapat memicu gelombang infeksi lain.



Corona varian delta menjadi varian baru yang paling dikhawatirkan dan ditakuti. Sebab, varian ini disebut paling cepat menular, bahkan hanya dengan saling bertemu sewaktu-waktu atau berpapasan.

Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan, dalam momen transmisi yang terekam di CCTV dari penularan di Bondi Junction Westfield, virus didapati bertahan di udara cukup lama sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi. Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh.

Salah satu yang memperingati cepatnya penularan varian Delta, yakni Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding.

"Secara global Varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini," katanya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid-19 di RI Bertambah 802 Hari ini, DKI Terbanyak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular