Lagi, Ramalan Sri Mulyani & Bos BI Terbukti! Apa Itu?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 July 2021 13:30
Beras Pasar Induk
Ilustrasi Beras (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Laju inflasi yang selow ini bisa dipandang dari dua kacamata. Pertama adalah pasokan yang memadai, dan kedua adalah permintaan yang melambat. Sepertinya yang disebut terakhir lebih mendekati realita di lapangan.

BI sudah memberi wanti-wanti bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sepertinya akan melambat. Ini karena penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 3 Juli lalu.

"Pada triwulan III 2021, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan lebih rendah sehubungan dengan kebijakan pembatasan mobilitas yang harus ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi peningkatan penyebaran varian delta Covid-19. Penurunan pertumbuhan terutama terjadi pada konsumsi rumah tangga karena terbatasnya mobilitas, di tengah peningkatan stimulus bantuan sosial oleh pemerintah, dan tetap kuatnya kinerja ekspor," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Juli 2021, pekan lalu.

Tidak hanya BI, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun sudah memberi peringatan. Kehadiran virus corona varian delta yang lebih menular membuat sejumlah negara memberlakukan pengetatan aktivitas publik, termasuk Indonesia.

Pengetatan ini akan berdampak ke perekonomian nasional karena penurunan mobilitas masyarakat. "Ini dilema. Dari sisi kesehatan dan akan berdampak ke tren pemulihan ekonomi kita," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Juli 2021, minggu lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular