Efek PPKM: Maskapai Sepi, Jet Pribadi Laris bak Kacang Goreng

Ferry Sandi & Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
24 July 2021 10:40
Ist Flying Doctors Korea
Foto: Ist Flying Doctors Korea

Perusahaan jasa penyewaan jet pribadi atau carter pesawat jet mengakui selama pandemi, khususnya saat ada lonjakan kasus Covid-19, permintaan sewa jet makin tinggi. Umumnya orang-orang berduit untuk keperluan medis seperti evakuasi penumpang terdampak Covid -19, ataupun keperluan keluarga. Selain itu, juga permintaan ekspatriat ke luar negeri juga tinggi.

Direktur PT Indojet Sarana Aviasi, Stefanus Gandi, menjelaskan terjadi peningkatan permintaan dari pelanggan yang mencapai dua kali lipat dibandingkan sebelum pandemi.

"Dari persentase selama pandemi grafisnya lumayan, awal-awal sebelum pandemi naik 30-50%, makin ke sini meningkat hingga dua kali lipat. Karena banyak orang makin tahu tentang layanan jet mudah diakses," kepada CNBC Indonesia.

Dia menjelaskan makin orang mengetahui layanan jet pribadi ini mudah diakses walaupun harganya cukup mahal. Seperti untuk layanan pesawat termurah untuk pesawat kecil dibanderol mencapai US$ 1.400 ++ atau setara Rp 27,5 juta (kurs Rp 14.500/US$), sementara layanan termahal mencapai US$ 37.000 ++ atau setara Rp 536,5 juta (kurs Rp 14.500/US$).

"Tren sekelompok masyarakat pelan-pelan mengalihkan perjalanan dari business class ke private jet, dengan alasan dari segi keamanan karena kalau di business class masih harus berinteraksi banyak orang orang banyak," jelasnya.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular