
Xi Jinping Beraksi, China 'Ancam' Warga yang Tak Mau Divaksin

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China 'beraksi' menghadapi warga dewasa yang tak mau divaksin. Bahkan ada ancaman, di mana mereka akan dilarang masuk ke ruang publik, mulai dari sekolah, rumah sakit hingga pusat perbelanjaan.
Negeri Xi Jinping, dikutip AFP, sudah mengeluarkan pemberitahuan sejak Rabu (14/7/2021) malam. Ini akibat kemunculan varian Delta, yang pertama kali ditemukan di India, yang cepat menular dengan gejala berat.
"Di kota Chuxiong di provinsi selatan Yunna, semua penduduk di atas usia 18 tahun perlu mendapat setidaknya satu dosis vaksin pada 23 Juli," tulis pemberitahuan pemerintah yang diposting Rabu (14/7/2021) malam waktu setempat.
"Mereka yang gagal memenuhi target tak akan diizinkan memasuki fasilitas umum, termasuk rumah sakit, panti jompo, taman kana-kanak dan sekolah, perpustakaan, museum, dan naik transportasi umum."
Pemberitahuan serupa juga diterbitkan di kota dan kabupaten di enam provinsi Jiangxi timur. Termasuk tiga di provinsi Fujian, serta masing-masing satu kota di Sichuan dan Gaungxi.
China menargetkan 64% dari 1,4 miliar penduduknya sudah divaksin akhir tahun ini. Beberapa pemerintah daerah bahkan mengatakan akan menyuntik 70 hingga 80% warga dengan vaksin September, atau lebih dari target nasional.
Di kabupaten Tianhe provinsi Henan otoritas mengancam memberhentikan PNS yang tidak mau disuntik pada 20 Juli. Pengumuman sudah dikeluarkan sejak Senin (11/7/2021).
China sendiri telah memberikan lebih dari 1,4 miliar dosis vaksin Covid-19. Namun tak ada rincian resmi jumlah warga yang divaksin.
Per Rabu, China mencatat 29 kasus baru Covid-19 dengan nol kematian. Dari data Worldometers, China memiliki total 92 ribu kasus Covid-19 dengan 4.600 kematian sejak pandemi mewabah dari 2019.
Meski begitu China termasuk berhasil menekan kasus corona dengan rendahnya infeksi yang ditemukan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiga Tahun Pandemi, Warga Wuhan Sudah Nggak Takut Covid