Heboh Pengusaha Komentari PPKM Darurat 6 Minggu

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 July 2021 10:30
Industri Tekstil (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana Pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama 6 pekan membuat sebagian pelaku usaha 'gerah'. Pasalnya, saat ini pun tidak sedikit aktivitas ekonomi yang terhenti.

"Penurunan drastis bisa mencapai 35% dan akan lebih besar lagi apabila PPKM Darurat berkepanjangan," kata kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Indonesia (Aseibsindo) Hendra Juwono kepada CNBC Indonesia, Kamis (15/7/21).

Namun, Ia memahami dan aspirasi usaha yang dilakukan pemerintah dengan PPKM Darurat ini untuk menurunkan transmisi infeksi. Di sisi lain, perpanjangan PPKM Darurat berpotensi membuat orang yang dirumahkan semakin besar. Tidak sedikit perusahaan yang harus mengambil langkah untuk mengurangi karyawannya sejak saat ini.

"Giliran aja dirumahkan, ada yang hanya dibayar 25%," kata pengusaha di bidang pertekstilan, Benny Soetrisno, kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/7/21).

Keputusan untuk merumahkan karyawan mau tidak mau diambil seiring menurunnya permintaan dan aturan pembatasan di pabrik. Alhasil, ada pengurangan produksi yang berdampak pada dirumahkannya karyawan.

"Di garmen kan tukang jahit kumpul dan sistemnya line produksi, jadi dari meja ke meja. Kita siasatinya mengubah sistem line jadi sistem item, kita bikin 2 shift. Hanya saja ada tambahan biaya listrik. Kan jam 5 sampe 10 malam ada beban puncak dikenakan tambahan 50%. Harusnya Pemerintah, PLN jangan ditambah dong," sebut Benny.

Kondisi serupa terjadi di sektor hilir. Pusat perbelanjaan juga menghadapi cobaan berat dalam kondisi ini. Pengusaha tetap diminta untuk membayar berbagai pungutan dan pajak/retribusi, namun pendapatan sekarat akibat banyak aturan yang menghambat.

Jika penutupan operasional terus dilakukan dan berkepanjangan maka akan banyak pekerja yang dirumahkan. Jika kondisi sudah makin berlarut maka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan banyak terjadi.

"PHK jika penutupan operasional terus berkepanjangan maka akan banyak pekerja yang dirumahkan dan jika keadaan semakin berlarut maka akan banyak terjadi lagi PHK," jelas Ketua Umum Asosiasi Pusat Perbelanjaan Belanja Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pusat Belanja Bisa PHK 84 Ribu Pekerja Jika PPKM Diperpanjang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular