PLTU Dipensiunkan, Pembangkit Nuklir Diramal Operasi di 2040

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
14 July 2021 14:08
Perjalanan PLN Pensiunkan PLTU Batu Bara
Foto: Infografis/ Perjalanan PLN Pensiunkan PLTU Batu Bara/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) berencana mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai upaya penurunan emisi karbon dan menuju netral karbon pada 2060 mendatang.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, upaya mempensiunkan pembangkit listrik berbasis energi fosil, termasuk PLTU ini dimulai pada 2026-2030 sekitar 1 Giga Watt (GW) dan secara signifikan jumlahnya akan turun pada 2040 mendatang.

"Upaya retirement pembangkit fosil 2026-2030 1 GW dan akan turun lagi pada 2030 dan secara signifikan turun jumlahnya pada 2040, mengikuti selesainya kontrak pembangkit tersebut," tuturnya dalam Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/07/2021).

Dia mengatakan, ketika kapasitas listrik dari PLTU berbasis batu bara turun signifikan pada 2040, sebagai substitusi untuk menjaga keandalan listrik, maka diperkirakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) akan beroperasi pada 2040.

"Pembangkit nuklir akan masuk pada tahun 2040 untuk menjaga keandalan sistem seiring perkembangan teknologi nuklir semakin aman," ujarnya.

Dia mengatakan, PLN akan keluar dari keseluruhan bisnis pembangkit berbasis batu bara ini pada 2056.

"Phase out seluruh pembangkit PLTU batu bara pada 2056, karena sudah tergantikan oleh energi baru terbarukan (EBT)," imbuhnya.

Dia mengatakan, pengembangan EBT secara besar-besaran akan dimulai pada 2028 dikarenakan kemajuan teknologi baterai yang semakin murah. Kemudian diperkirakan akan meningkat secara eksponensial mulai 2040.

"Dan pada 2045 porsi EBT sudah mendominasi total pembangkit. Dekade berikutnya, seluruh pembangkit listrik di Indonesia berasal dari EBT," tandasnya.

PLN memperkirakan pada 2060 produksi listrik Indonesia mencapai 1.800 Tera Watt hour (TWh) dari saat ini 300 TWh. Dalam beberapa tahun ke depan ada tambahan 120 TWh dari program PLTU 35 Giga Watt (GW). Dengan demikian, ada ruang 1.380 TWh untuk penambahan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dirut Baru PLN Ramal: Kehadiran Pembangkit Nuklir Lebih Cepat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular