Begini Kata Ahli Biar 'Harta Karun' Batu Bara RI Nambah

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Selasa, 13/07/2021 18:40 WIB
Foto: Bongkar Muat Batu Bara di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - RI dianugerahi sumber daya alam di sektor pertambangan, salah satunya batu bara. Indonesia bahkan tercatat sebagai produsen batu bara terbesar ketiga di dunia, setelah China dan India.

Namun sayangnya, dari sisi cadangan, Indonesia hanya menduduki di posisi ketujuh dunia.

Lalu, bagaimana langkah yang mesti ditempuh agar cadangan batu bara RI bisa meningkat?


Yoseph Swamidharma, Wakil Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bidang Mineral dan Batu Bara, mengatakan untuk menambah cadangan, maka diperlukan eksplorasi.

Namun demikian, agar eksplorasi ini masif, ini perlu dilakukan bersamaan dengan aktivitas penambangan agar neraca keuangan perusahaan juga terjaga.

"Strategi mendorong eksplorasi dilakukan dengan kewajiban melakukan eksplorasi lanjutan bersamaan dengan penambangan agar neracanya terjaga," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/07/2021).

Dia menjelaskan, eksplorasi awal sudah pernah dilakukan di semua daerah batu bara di Indonesia. Artinya, yang perlu dilakukan saat ini adalah meningkatkan inventori atau cadangan dari data hasil eksplorasi menjadi sumber daya dan cadangan

"Jadi sebaiknya eksplorasi yang dimaksud dapat dilakukan dalam bentuk eksplorasi lanjutan dan peningkatan teknologi pengolahan," ujarnya.

Namun, mengingat saat ini dunia berlomba-lomba meninggalkan pemanfaatan batu bara, prospek pasar yang semakin sedikit ini juga menjadi salah satu kendala melakukan aktivitas eksplorasi lanjutan.

"Kendala yang utama dari aktivitas eksplorasi lanjutan ini tentunya prospek pasar yang menjauh dari batu bara yang dianggap tidak ramah lingkungan," tuturnya.

Meski harga batu bara saat ini tengah mengalami lonjakan, namun menurutnya kegiatan eksplorasi hanya akan meningkat jika disertai dengan penemuan dan implementasi teknologi pengolahan yang ramah lingkungan.

Tanpa teknologi tersebut, imbuhnya, eksplorasi hanya akan dilakukan sebatas persyaratan eksplorasi lanjutan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka memperbaiki statistik inventarisasi sumber kekayaan negara yang belum tentu akan diusahakan untuk kepentingan ekonomi.

"Jadi, walaupun di tengah kenaikan harga saat ini, eksplorasi akan naik hanya bila disertai dengan penemuan dan implementasi teknologi pengolahan yang ramah lingkungan," ujarnya.

Berikut sejumlah negara dengan cadangan terbukti batu bara terbesar hingga akhir 2020, seperti dikutip dari BP Statistical Review 2021:

1. Amerika Serikat: 248,94 miliar ton.
2. Rusia: 162,17 miliar ton.
3. Australia: 150,23 miliar ton.
4. China: 143,19 miliar ton.
5. India: 111,05 miliar ton.
6. Jerman: 35,9 miliar ton.
7. Indonesia: 34,87 miliar ton.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tambang Kerap Diterpa Isu Lingkungan, Begini Saran DPR