
Duh! Gegara PPKM Darurat, PDB RI 2021 Diramal Cuma Tumbuh 4%

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Kepala Ekonom BRI Danareksa Sekuritas Telisa Falianty memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh di level di 4%.
Dia menuturkan dampak PPKM Darurat ini baru akan terasa di kuartal II. Sementara pada kuartal III masih ada efek Hari Raya Idul Fitri dan Ramadhan yang diharapkan mendorong perekonomian tumbuh 6,7%.
"Namun di kuartal UU akan declining kan best impact-nya sudah berkurang," kata Telisa, dalam Program Squawk Box CNBC Indonesia, dikutip Minggu (11/7/2021).
Telisa menjelaskan, secara full year pemerintah menargetkan 4,5%-5,5%. Namun sekarang proyeksi sudah cenderung mengarah 4,5%. World Bank juga memproyeksikan berada di 4,4%, jauh sebelum PPKM Darurat dilakukan awal Juli lalu. Sementara itu sebelumnya BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi full year 4,2%.
"Dengan PPKM, kita sudah melakukan perhitungan kemungkinan ke angka angka 4%. Jadi tadinya BRI punya proyeksi 4,2%, kita bisa turun 4% adanya dampak PPKM Darurat yang akan terlihat di kuartal III dan kuartal IV. Puncaknya bulan Juli, Agustus atau September kemudian akan declining," ungkapnya.
Telisa mengatakan, sejumlah analis bahkan ada yang membuat skenario pesimis untuk ekonomi RI berada di bawah 4%. Proyeksi yang cukup berbeda dari pihaknya yang berusaha untuk tetap optimis.
"Kami mencoba untuk oprimis di angka 4% selama full of year," ujar Telisa.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II saat inipun turun dari proyeksi sebelumnya yakni 6,7% dan target pemerintah di angka 7%.
"Kuartal II kita berharap masih tetap positif. Cuma memang pemerintah waktu itu targetnya 7%. Tapi kita sudah menghitung kuartal II, yang semula kami proyeksikan 6,9% di kuartal II, itu akan menjadi 6,7%. Bahkan ada skenario yang spesimis lagi jadi 6,6% misalkan," jelasnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Pede Ekonomi Q3 Tumbuh 6,5%, Bu Sri Mulyani?
