
Heboh! Biden Intervensi Pengadilan Putra Raja Salman, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontroversi masih terus menggelayuti Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Kali ini, pria yang kerap disapa MBS itu mendapat tuntutan hukum dari mantan intelijen kerajaan, Saad Aljabri.
Aljabri menuntutnya atas tuduhan upaya pembunuhan di Pengadilan AS sejak 2020. Namun ini ternyata mendatangkan kekhawatiran dari pemerintah AS.
Pemerintah Biden disebut khawatir akan perseteruan yang berlanjut pada meja peradilan itu, akan mengungkap rahasia negara yang sensitif. Sehingga Paman Sam mendorong adanya intervensi judicial.
Pasalnya, dalam proses pengadilan yang juga digelar di Kanada itu, perusahaan milik negara Arab Saudi diseret. Dari sini, AS khawatir ruang sidang beresiko mengungkap informasi sensitif terkait dengan operasi rahasia lainnya, termasuk Paman Sam.
Sehingga ada pengajuan langkah judicial yang langka pada Departemen Kehakiman Amerikadi pengadilan Massachusetts. Ini dilakukan sejak April lalu.
"Pemerintah AS sedang mempertimbangkan bagaimana berpartisipasi dalam tindakan ini. Termasuk jika perlu dapat diterapkan melalui penegasan hak istimewa pemerintah yang sesuai," tulis dokumen pengajuan itu, mengutip AFP, Minggu (11/7/2021).
"Dalam pengajuan dokumen kedua sebulan kemudian, departemen kehakiman meminta perpanjangan waktu kepada pengadilan karena masalah keamanan nasional memerlukan penilaian yang rinci dan keputusan yang rumit."
Pakar Hukum juga mengatakan AS dapat meminta hak istimewa negara, untuk menolak mengungkapkan informasi rahasia yang diminta oleh pengadilan. Dengan alasan membahayakan keamanan nasional.
Tapi biro intelijen AS CIA masih menolak berkomentar. Begitu juga Departemen Kehakiman AS.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lagi! Joe Biden Salah Ucap Soal Putin, Kali Ini Dengan Irak