
Horor! Ada 153 Titik Zona Merah di Jakarta Pusat

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat saat ini ada 153 RT di Jakarta Pusat yang masuk ke Zona Merah seiring dengan lonjakan kasus yang terjadi. Saat ini dari 14.911 RT yang ada di Jakarta yang paling banyak terdapat zona merah yakni di Jakarta Pusat.
Berdasarkan corona.jakarta.go.id, setiap zonasi ini diklasifikasi berdasarkan jumlah atau laju penyebaran Covid-19 di tingkat daerah. Zona merah berarti terdapat lebih dari 10 rumah yang ditemukan kasus Covid-19.
Beberapa RT yang masuk ke dalam zona merah terbanyak yakni Kelurahan Cempaka Putih Barat sebanyak 16 RT, kemudian Kelurahan Johar Baru sebanyak 15 RT. Sementara yang lainnya, Kelurahan Bendungan Hilir 2 Rt, Cempaka Baru 6 RT, Cempaka Putih Timur 9 RT, Cideng 5 RT, Cikini 1 RT, Duri Pulo 2 RT, Gambir 2 RT, Gelora 3 RT, Gondangdia 2 RT.
Kemudian kelurahan Gunung Sahari Selatan 3 RT, Kelurahan Gunung Sahari Utara 1 RT, Harapan Mulia 2 RT, Kampung Rawa dan Karang Anyar masing-masing 3 RT. Setelah itu Kartini 1 Rt, Kebon Kacang 4 Rt, Kebon Kelapa 2 RT, Kebon Kosong 5 RT,Kebon Melati 3 RT, Kebon Sirih 1 Rt, Kemayoran 1 RT, Kenari 1 RT, Kramat 1 RT, Kwitang 3 RT, Mangga dua selatan 1 RT, Menteng 2 RT, Pasar Baru 4 RT, Paseban 5 RT, Petamburan 5 RT, Petojo Selatan 2 RT, Petojo Utara 2 RT, Rawasari 10 RT, Senen 2 RT, Serdang 11 RT, Sumur Batu 5 RT, Tanah Tinggi 2 RT, dan Utan Panjang 2 RT.
Hingga Kamis, 8 Juli 2021 kasus Covid-19 di ibu kota telah mencapai 623.277. Dari jumlah itu, sebanyak 512.085 sembuh dan 9.110 meninggal. Dengan demikian, kasus aktif tercatat 102.082.
Saat ini sebanyak 29.721 orang sedang melakukan perawatanm dan 72.361 orang tengah melakukan isolasi mandiri. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan kondisi terkini penanganan pandemi Covid-19 di ibu kota.
"Kasus aktif melonjak tinggi di Jakarta... Rumah sakit penuh, oksigen terus kita butuhkan banyak sekali, dokter, nakes, penggali makam cukup kewalahan dan hampir setiap hari di lini media sosial kita dipenuhi berbagai informasi orang yang wafat karena Covid-19," ujar Ariza.
"Kalau dulu mungkin di lingkaran jauh dari kita, yang mungkin tidak kita kenal, sekarang teman, kolega, keluarga besar bahkan keluarga inti kita yang sangat dekat yang terpapar oleh virus bahkan meninggal karena Covid-19," lanjutnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Turun Drastis! Cek Daftar Zona Merah DKI Jakarta Terbaru