Dear Warga Jakarta, Anda Belum Patuh PPKM Darurat!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 July 2021 13:45
Pengendara melewati jalur alternatif untuk melewati penyekatan PPKM Darurat di Jakarta, Selasa (6/7/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pengendara melewati jalur alternatif untuk melewati penyekatan PPKM Darurat di Jakarta, Selasa (6/7/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai 3 Juli 2021, pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali. Langkah ini ditempuh untuk menurunkan laju penularan virus corona.

Virus SARS CoV-2 yang menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019/Covid-19 memang menyebar semakin cepat. Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah pasien positif corona per 8 Juli 2021 adalah 2.417.788 orang. Bertambah 38.391 orang dari hari sebelumnya, rekor tertinggi penambahan kasus harian di Tanah Air.

Dalam 30 hari terakhir, pasien positif corona bertambah 548.463 orang. Melonjak dibandingkan tambahan 30 hari sebelumnya yaitu 155.641 orang.

Jawa dan Bali adalah penyumbang terbesar kasus positif nasional. Pada 8 Juli 2021, seluruh provinsi di Pulau Jawa menyumbang 29.456 pasien baru atau 76,73% dari kasus nasional. Plus Bali menyumbang 577 kasus baru. Sehingga total tambahan pasien baru di Jawa-Bali adalah 30.033 orang atau 78,23% dari kenaikan kasus secara nasional.

Oleh karena itu Jawa (dan Bali) adalah kunci. Tanpa mengecilkan daerah-daerah lain mengendalikan kasus corona di Jawa-Bali akan membuat kasus secara nasional lebih landai. Muka Indonesia di mata dunia bisa terselamatkan.

Halaman Selanjutnya --> Warga Jakarta Belum Patuh PPKM Darurat

Tujuan dari PPKM Darurat adalah membatasi mobilitas masyarakat. Jika warga terus 'bergentayangan' di luar rumah, maka virus corona (apalagi sekarang sudah hadir varian delta uang lebih mudah menular) bakal menyebar dengan cepat dan luas. Rantai penularan tidak akan terputus sehingga Indonesia bakal lama terbebas dari jerat pandemi.

Sejauh ini, bagaimana perkembangan mobilitas masyarakat? Apakah warga putuh dengan #dirumahaja?

Pemerintah punya target mobilitas warga turun ke 50% dari hari-hari normal sebelum pandemi. Apple punya data untuk mengukur mobilitas warga yang diberi nama Apple Mobility Index. Di Indonesia, ada dua kota besar yang diukur yaitu Jakarta dan Denpasar.

Per 7 Juli 2021, indeks mobilitas penduduk dengan mengemudi di Jakarta masih 62,2, belum mencapai target. Namun di Denpasar jauh lebih baik, karena penurunan indeks mobilitas dengan mengemudi sudah di bawah 20.


Apple juga mengukur mobilitas warga yang berjalan kaki. Ceritanya sama, di Jakarta mobilitas belum berkurang drastis tetapi tidak di Denpasar.

PPKM Darurat bertujuan mulia, yaitu untuk menyelamatkan nyawa jutaan rakyat Indonesia. Memang ada harga yang harus dibayar yaitu ekonomi yang 'mati suri'.

Namun selama pandemi belum berakhir, mustahil untuk menggerakkan ekonomi seperti dulu lagi karena aktivitas masyarakat terus dibatasi. Oleh karena itu, kunci untuk menumbuhkan ekonomi adalah dengan mengakhiri pandemi. Ketika pandemi selesai, percayalah ekonomi akan ngebut dengan sendirinya.

So, kita memang mesti bersabar untuk sementara. Mari #dirumahaja...

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular