
Kasus Aktif di DKI 102 Ribu, Wagub: RS Penuh, Nakes Kewalahan

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan kondisi terkini penanangan pandemiĀ Covid-19 di ibu kota. Hal itu diungkapkan Ariza, sapaan akrab Ahmad Riza Patria, saat hadir secara virtual dalam acara pencanangan vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas, Jumat (9/7/2021).
Berdasarkan data corona.jakarta.go.id per 8 Juli 2021, kasus Covid-19 di ibu kota telah mencapai 623.277. Dari jumlah itu, sebanyak 512.085 sembuh dan 9.110 meninggal. Dengan demikian, kasus aktif tercatat 102.082.
"Kasus aktif melonjak tinggi di Jakarta... Rumah sakit penuh, oksigen terus kita butuhkan banyak sekali, dokter, nakes, penggali makam cukup kewalahan dan hampir setiap hari di lini media sosial kita dipenuhi berbagai informasi orang yang wafat karena Covid-19," ujar Ariza.
"Kalau dulu mungkin di lingkaran jauh dari kita, yang mungkin tidak kita kenal, sekarang teman, kolega, keluarga besar bahkan keluarga inti kita yang sangat dekat yang terpapar oleh virus bahkan meninggal karena Covid-19," lanjutnya.
Menurut Ariza, terpapar Covid-19 bukan aib. Oleh karena itu, apabila terkena, segera beritahukan orang sekitar untuk meminta pertolongan.
"Karena yang lebih penting adalah bagaimana kita menjaga nyawa kita ketika sudah terpapar. Makanya saya sering berdoa dan merasa sedih sekali melihat ambulans di jalan-jalan membawa jenazah akan dikubur. Mari bapak ibu semua untuk terus berdiam di tempat berdiam di rumah adalah tempat yang terbaik dan melaksanakan protokol kesehatan 3M. Tugas kita pemerintah adalah 3T," katanya.
Lebih lanjut, Ariza mengungkapkan sudah setahun pandemi Covid-19 berlangsung. Ia meyakini semua pihak berharap pandemi segera berakhir.
"Namun begitu kita pun harus bersiap sedia jika ternyata pandemi terus berlangsung mempengaruhi cara hidup kita. Seperti Jakarta prepare for the worst, hope for the best," ujar Ariza.
"Yang terbaik dari pandemi adalah kita tidak tahu kapan ia datang dan kapan persisnya ia pergi. Ini yang terberat bagi kita, kita tidak tahu datang dan perginya," lanjutnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Warga DKI, Tolak Vaksinasi Covid akan Didenda Rp 5 Juta!