
6 Negara Vaksinasi Covid Tinggi Tapi Kasus Corona Naik

Dengan kejadian ini beberapa ahli menekankan bahwa vaksin tidak memberikan perlindungan 100% kepada para penerimanya. Meski begitu mereka menghimbau agar proses vaksinasi terus dilaksanakan.
Satu hal yang mungkin disoroti adalah kenaikan ini terjadi di beberapa negara yang menggunakan vaksin buatan China. Vaksin itu sendiri diketahui memiliki tingkat keampuhan yang tidak setinggi yang dibuat negara-negara barat.
Hal ini disebabkan teknologi konvensional yang digunakan vaksin-vaksin itu dengan menggunakan virus tidak aktif. Hal ini berbeda dengan vaksin barat yang menggunakan teknologi rekayasa mRNA.
"Vaksin yang dibuat dengan virus tidak aktif dikenal karena keamanannya, tetapi cenderung menghasilkan respons kekebalan yang lebih lemah dibandingkan dengan beberapa jenis vaksin lainnya," kata Michael Head, peneliti senior di bidang kesehatan global di University of Southampton di Inggris, menulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs web The Conversation.
Meski begitu, ia menyebut penggunaan vaksin China tetap harus berlanjut. Ditegaskannya vaksin China efektiv dalam mencegah infeksi parah dan kematian.
"Namun, uji klinis fase tiga ... vaksin yang menggunakan virus tidak aktif memiliki kemanjuran tinggi terhadap penyakit parah dan kematian dari Covid," tegasnya.
"Di antara beberapa negara yang menggunakan vaksin China, cenderung ditemukan lonjakan infeksi ringan dengan sangat sedikit kasus parah pada individu yang divaksinasi penuh," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
