
Kabar Baik, Obat Baru Rekomendasi WHO untuk Covid Sakit Parah

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali merekomendasikan penggunaan obat baru bagi pasien Covid-19, Kamis (8/7/2021). Obat itu adalah Interleukin-6.
Mengutip situs resmi WHO, Badan PBB itu menyebut bahwa Interleukin-6 mujarab menangani pasien corona yang sedang dalam keparahan dan kondisi kritis setelah melihat hasil 27 uji klinis penggunaan obat itu yang menggunakan 10 ribu orang sampel.
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui pedoman perawatan pasiennya untuk memasukkan penghambat reseptor Interleukin-6, kelas obat yang menyelamatkan nyawa pasien yang sakit parah atau kritis dengan Covid-19," tulis laman resmi itu dikutip CNBC Indonesia.
Bahkan obat itu dinyatakan lebih ampuh bila digabungkan dengan penggunaan obat kortikosteroid seperti deksametason. Keampuhan ini akan muncul terutama bila diberikan bersama kortikosteroid.
Meski begitu, WHO menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih berusaha untuk membuat obat ini lebih terjangkau kepada banyak kalangan. Terutama di negara-negara kurang mampu dan yang belum memiliki akses vaksin.
"Obat-obatan ini menawarkan harapan bagi pasien dan keluarga yang menderita dampak buruk dari Covid-19 yang parah dan kritis, tetapi penghambat reseptor IL-6 tetap masih dapat diakses dan sulit terjangkau oleh sebagian besar dunia," kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Distribusi vaksin yang tidak merata berarti bahwa orang-orang di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah paling rentan terhadap bentuk Covid-19 yang parah. Jadi, kebutuhan terbesar obat-obatan ini adalah di negara-negara yang saat ini memiliki akses paling sedikit. Kita harus segera mengubah ini."
Persetujuan ini menambah panjang daftar obat yang disarankan WHO untuk Covid-19. Tak lama sebelumnya, WHO juga telah merekomendasikan penggunaan Actemra dan Kevzara sebagai obat untuk pasien Covid-19 dengan gejala parah
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Rekomendasikan Obat Baru untuk Pasien Covid-19
