Ini Rencana PLN Usai Akuisisi Pembangkit Listrik Blok Rokan

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
06 July 2021 11:45
Pertamina Hulu Rokan manfaatkan suplai listrik dari PLN untuk Blok Rokan. Doc Pertamina
Foto: Pertamina Hulu Rokan manfaatkan suplai listrik dari PLN untuk Blok Rokan. Doc Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) resmi mengakuisisi pembangkit listrik Blok Rokan berkapasitas 300 Mega Watt (MW) yang dikelola PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN).

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Share Sale & Purchase Agreement (SPA) atau Perjanjian Jual Beli Saham antara PT PLN (Persero) dengan Chevron Standard Limited (CSL), unit usaha Chevron, pemilik saham mayoritas MCTN, hari ini, Selasa (06/07/2021).

Chevron Standard Limited (CSL), afiliasi Chevron, sebelumnya memiliki mayoritas saham MCTN ini, yakni 95%.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, akuisisi ini menjadi titik strategis guna memastikan keberlangsungan produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan.

"Dengan akuisisi ini, maka MCTN nantinya menjadi bagian dari PLN," paparnya dalam konferensi pers selepas penandatanganan SPA secara daring, Selasa (06/07/2021).

PLN nantinya akan meneruskan operasi pembangkitnya untuk jangka pendek, yakni selama tiga tahun ke depan.

"Kita akan meneruskan operasi MCTN secara jangka pendek yakni selama tiga tahun ke depan masa transisi," lanjutnya.

Selama tiga tahun ini PLN juga akan membangun jaringan transmisi listrik dari sistem Sumatera ke Blok Rokan. Setelah masuk tahun keempat, maka kebutuhan listrik Blok Rokan akan dipenuhi dari sistem transmisi Sumatera.

"Setelah itu, Blok Rokan akan kami sambungkan dengan sistem kelistrikan Sumatera," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, melalui desain ini, secara jangka pendek PLN akan tetap menggunakan peralatan pasokan listrik dari MCTN di mana MCTN sudah memasok kebutuhan listrik Blok Rokan selama bertahun-tahun.

"Ini secara jangka pendek sampai tiga tahun ke depan, sementara tiga tahun ini kami siapkan connection Blok Rokan dan listrik regional Sumatera," imbuhnya.

Zulkifli memastikan jika pasokan listrik dari regional Sumatera akan bisa memenuhi kebutuhan listrik Blok Rokan. Melalui program pemerintah 35.000 mega watt (MW), dia meyakini pasokan listrik di semua wilayah akan bisa dipenuhi termasuk juga Sumatera.

"Insya Allah cukupi program 35.000 MW pemerintah minta ke PLN pastikan kendaraan listrik Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan seterusnya. Jadi insya Allah listrik Sumatera akan cukupi," paparnya.

Sementara itu, Jennifer Ferrat, Direektur Regional Chevron Standard Limited, mengatakan penandatanganan SPA hari ini dengan PLN menandai tuntasnya proses lelang independen, yang diikuti oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perusahaan swasta.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah bekerja sama dengan CSL untuk mencapai hasil yang fair dan mutual benefit," ungkapnya saat acara penandatanganan SPA, Selasa (06/07/2021).

"Dengan senang hati hari ini ditandatangani Share Sale & Purchase Agreement dengan PLN dan kami berkomitmen untuk menciptakan transisi yang lancar dari MCTN ke PLN," lanjutnya.

Dia menjelaskan, PT MCTN mengoperasikan North Duri Cogeneration (NDC) yang telah menyediakan uap dan listrik dengan biaya efisien dan andal untuk Blok Rokan selama lebih dari 20 tahun.

Fasilitas CSL telah bermitra dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan telah berperan penting dalam memproduksi minyak dari Blok Rokan.

"Hal ini telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk target energi dan perkembangan masyarakat Indonesia di Sumatera," imbuhnya.

Pembangkit listrik MCTN berkapasitas 300 Mega Watt (MW) ini telah dibangun sejak 20 tahun lalu dengan nilai investasi sekitar US$ 190 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$).

PLN dan CSL disebutkan telah melakukan komunikasi untuk mengakuisisi saham CSL di MCTN ini sejak November 2020.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gak Wajar, Chevron Lelang Proyek Listrik Blok Rokan Rp 4,2 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular