Minyak Masih Panas, ICP Juni Melonjak ke US$ 70,23/Barel

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
05 July 2021 15:29
Kilang minyak
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP) pada Juni 2021 naik 7,23% menjadi US$ 70,23 per barel atau naik US$ 4,74 per barel dari US$ 65,49 pada Mei 2021.

Kenaikan ICP bulan Juni ini dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi dunia, hasil dari percepatan program vaksinasi Covid-19, sehingga mendorong peningkatan harga minyak utama di pasar internasional selama Juni 2021.

Kenaikan juga dialami ICP SLC sebesar US$ 4,57 per barel dari US$ 66,25 per barel menjadi US$ 70,82 per barel pada Juni 2021.

Tim Harga Minyak Indonesia menyebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Juni 2021, salah satunya yaitu menguatnya fundamental pasar minyak mentah.

Hal ini ditandai dengan peningkatan permintaan minyak mentah di AS, China dan Eropa, serta perbaikan aktivitas ekonomi dunia hasil dari percepatan program vaksinasi Covid-19.

"Presiden Iran terpilih, yang lebih konservatif, menimbulkan potensi tidak tercapainya kesepakatan atas perjanjian nuklir AS-Iran dan berujung pada tidak terlaksananya rencana penghapusan sanksi kepada Iran serta rencana ekspor minyak mentah Iran," kata tim Harga Minyak, dikutip dari keterangan resmi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Senin (05/07/2021).

Tidak hanya itu, faktor lainnya adalah peningkatan penggunaan kendaraan bermotor saat musim panas (summer driving season) di AS seiring pelonggaran pembatasan aktivitas dan tingkat vaksinasi yang terus meningkat.

Energy Information Administration (EIA) melaporkan, terjadinya penurunan stok minyak mentah AS secara signifikan di bulan Juni 2021 sebesar 24 juta barel menjadi 452,3 juta barel, bila dibandingkan bulan Mei 2021 479,3 juta barrel.

Stok minyak ini menjadi level terendah sejak Maret 2020, serta penurunan stok bensin (gasoline) yang di luar perkiraan di pertengahan Juni 2021.

Peningkatan harga minyak mentah internasional juga disebabkan oleh meningkatnya permintaan minyak mentah global berdasarkan sejumlah publikasi:

a. IEA (International Energy Agency) melalui laporan bulan Juni 2021, memperkirakan permintaan minyak global akan kembali ke tingkat pra pandemi pada akhir tahun 2022, meningkat sebesar 5,4 juta barel minyak per hari (bph) pada tahun 2021 dan 3,1 juta bph pada tahun 2022.

b. OPEC melalui laporan bulan Juni 2021, menyampaikan permintaan minyak mentah global di Kuartal II tahun 2021 meningkat sebesar 11,99 juta bph atau 14,4% dibandingkan Kuartal II tahun 2020 dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 5,5% di tahun 2021.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan permintaan minyak mentah China yang dihasilkan dari peningkatan utilisasi kilang di China yang mencapai level tertinggi di bulan Juni 2021 sebesar 82,4%, setelah berakhirnya periode pemeliharaan.

"Peningkatan permintaan produk gasoline di China, 5% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2019," lanjut Tim Harga Minyak.

Lebih lanjut Tim Harga Minyak menyebut penyebab lainnya adalah permintaan minyak mentah dari India yang tetap kuat, dengan peningkatan di tahun 2021 sebesar 10,82% dibandingkan dengan tahun 2020.

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Juni 2021, sebagai berikut:

- Dated Brent naik sebesar US$ 4,29 per barel dari US$ 68,75 per barel menjadi US$ 73,04 per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 6,19 per barel dari US$ 65,16 per barel menjadi US$ 71,35 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar US$ 4,90 per barel dari US$ 66,91 per barel menjadi US$ 71,81 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 5,10 per barel dari US$ 68,31 per barel menjadi US$ 73,41 per barel.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Harga Minyak RI ICP Desember 2023 Turun ke US$ 75,51/Barel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular