
Tidak Main-main, Begini Ngerinya Lonjakan Pasien Covid di RS

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak beberapa waktu terakhir, Indonesia mengalami lonjakan jumlah kasus positif termasuk pasien Covid-19 di rumah sakit. Ternyata kejadian ini berdampak pada rumah sakit.
Misalnya saja jumlah bed occupancy rate (BOR) yang mengalami peningkatan tajam selama bulan Juni. Kejadian ini terutama juga terjadi di Pulau Jawa.
"Jumlah BOR meningkat sekali di Juni terutama di Pulau Jawa. Penambahan kapasitas sudah dilakukan, penambahan ruang baru, peluasan kapasitas, konversi tempat tidur, pemanfaatan IGD sebagai ruang rawat, penambahan tenda sebagai ruang sementara menunggu ruang rawat di dalam rumah sakit," kata Partakusuma dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia atau Persi, dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, dikutip dari kanal Youtube DPR RI, Senin (5/7/2021).
Selain itu, jumlah sumber daya manusia juga menjadi kurang karena lonjakan ini. Dia menjelaskan meskipun sudah divaksin, para tenaga kesehatan masih bisa terinfeksi dengan salah satu kemungkinannya adalah banyaknya beban.
Apabila ada nakes yang terinfeksi, harus diisolasi dan tidak dapat bekerja. Sementara SDM yang memiliki penyakit komorbid dan lansia tidak boleh berpraktik.
"Mereka kadang-kadang positif 2 minggu ketika negative langsung diminta untuk masuk," ujar Partakusuma.
Selain itu juga banyak tenaga kesehatan yang meninggal. Per 18 Juni 2021, dikatakan 1031 nakes yang gugur selama pandemi.
Menurutnya peningkatan kelelahan petugas merupakan tuntutan melayani dengan cepat dan darurat. Serta juga Partakusuma mengatakan penambahan ruang harus dibarengi dengan penambahan SDM kompeten.
"Peningkatan complain bisa terjadi dan tuntutan hukum sangat stress sebetulnya," ungkapnya.
Dia meminta kepada Presiden Joko Widodo, untuk tidak menyamakan situasi saat ini dengan saat normal. Selain itu juga meminta menyelamatkan beberapa hal seperti Fasyankes, pembiayaan operasional hingga birokrasi penagihan klaim.
Sementara itu, rumah sakit juga harus menghentikan sementara sejumlah layanan. Dia menuturkan permohonan maafnya kepada masyarakat karena ini berdampak pada pasien non-Covid.
"Mohon maaf kepada masyarakat, kami berkali mohon maaf karena ternyata penundaan kurang baik non covid," jelasnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Pembayaran Klaim Pasien Covid Hingga Insentif Nakes!