Siap-Siap! Ada Pembangkit Listrik Panas Bumi Baru di Sulut

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
04 July 2021 18:17
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok. PGE)
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok. PGE)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), unit bisnis PT Pertamina (Persero) di bidang pengembangan panas bumi, mulai melaksanakan pengadaan dan konstruksi atau Engineering, Procurement Construction and Commissioning (EPCC) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle 500 kilo Watt (kW) di Area Panas Bumi PGE Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara.

Ditandai dengan telah dilaksanakannya Kick Off Meeting EPCC proyek tersebut pada Kamis, 1 Juli 2021 secara daring, Direktur Operasi PGE Eko Agung Bramantyo menyampaikan kesiapan dan kemampuan PGE dalam mengoperasikan PLTP.

Menurutnya, pembangunan PLTP ini sekaligus menunjang energi hijau serta penghematan biaya terhadap biaya operasional sebagai implementasi milestone proyek strategis energi baru terbarukan (EBT) internal Pertamina dan total kapasitas pembangkit listrik terpasang dari EBT lainnya.

"Meskipun dalam kondisi pademi Covid-19, tidak menyurutkan semangat inovasi dan pengabdian para Perwira Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi Indonesia. Ini adalah wujud nyata komitmen PGE untuk memanfaatkan potensi energi dalam negeri yang ramah lingkungan khususnya energi panas bumi karena sifatnya yang baru terbarukan," papar Eko Agung, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Minggu (04/07/2021).

Adapun instalasi pembangkit binary berkapasitas 1 x 500 kW Net ini direncanakan menggunakan fluid kerja R1233zd(E) yaitu refrigerant non-flammable yang ramah lingkungan.

Proyek ini pun ditargetkan akan terlaksana 100% dan siap dioperasikan pada Desember 2021 ini. Proyek ini dijalankan dengan skema Quick Win untuk mencapai Fast Delivery Project. Skema ini dilakukan oleh PGE untuk menyiasati pelaksanaan proyek di tengah kondisi pandemi agar tetap On Time, On Budget, On Scope, On Revenue (OTOBOSOR).

Pertamina sendiri sebagai pionir pengembangan panas bumi di Indonesia, yang kemudian dilanjutkan oleh PGE, telah mempunyai pengalaman 35 tahun dalam pengoperasian lapangan panas bumi.

Saat ini Indonesia berada pada peringkat kedua pengembangan panas bumi di dunia dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.133 MW, dan kontribusi dari Wilayah Kerja PGE mencapai sebesar 88% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri dan 1.205 MW yang dilaksanakan melalui Kontrak Operasi Bersama.

Dari 672 MW yang dioperasikan sendiri oleh PGE, dibangkitkan dari dari enam area, yaitu:
1. Area Lahendong, Sulawesi Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 120 MW,
2. Area Kamojang, Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 235 MW,
3. Area Ulubelu, Lampung dengan kapasitas terpasang sebesar 220 MW,
4. Area Karaha, Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 30 MW,
5. Area Lumut Balai, Sumatera Selatan dengan kapasitas terpasang sebesar 55 MW, dan
6. Area Sibayak, Sumatera Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 12 MW.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Harta Karun Energi Terbesar ke-2 Dunia, Tapi RI Abaikan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular