Ini Dia Bukti Sahih Euro 2020 Bikin Corona Eropa Meledak!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 July 2021 13:44
Fans Denmark bereaksi selama pertandingan babak 16 besar kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Wales dan Denmark di Johan Cruyff ArenA di Amsterdam, Belanda, Sabtu, 26 Juni 2021. (Olaf Kraak/Pool via AP)
Foto: Fans Denmark bereaksi selama pertandingan babak 16 besar kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Wales dan Denmark di Johan Cruyff ArenA di Amsterdam, Belanda, Sabtu, 26 Juni 2021. (Olaf Kraak/Pool via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelaran Piala Eropa alias Euro 2020 membawa suka cita bagi dunia yang sedang dilanda nestapa. The beautiful game menghadirkan kesejukan di tengah tekanan akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Seperti namanya, Piala Eropa seyogianya dihelat tahun lalu. Namun pandemi membuatnya terpaksa molor setahun. Meski diselenggarakan pada 2021, namanya tetap Euro 2020.

Situasi pandemi di Eropa saat ini memang tidak separah tahun lalu. Vaksinasi sudah kencang dijalankan, sehingga membuat warga Benua Biru lebih bebas beraktivitas, termasuk menonton pertandingan olahraga di stadion.

Our World in Data mencatat vaksin anti-virus corona yang sudah disuntikkan di lengan warga Uni Eropa per 30 Juni 2021 adalah 506.208.143dosis. Dari 100 orang, rata-rata 67,61 orang sudah menerima vaksin.

Perkembangan ini membuat negara-negara tuan rumah (ada 11 negara) membuka pintu bagi suporter untuk masuk ke stadion. Bahkan Hungaria sudah memperbolehkan stadion diisi dalam kapasitas penuh.

Namun, pandemi belum selesai, masih jauh dari kata berakhir. Kini muncul virus corona varian baru seperti alpha, delta, kappa, lambda, dan sebagainya. Varian-varian baru ini lebih cepat menyebar.

Ini yang kemudian mendatangkan masalah. Kerumunan suporter, apalagi jarang terlihat ada yang memakai masker, membuat virus corona lebih cepat menyebar.

Mengutip The Straits Times, tiga suporter Denmark positif mengidap virus corona varian delta. Varian yang kali pertama mewabah di India ini lebih cepat menyebar dan mematikan ketimbang sebelumnya.

"Tiga orang ini terinfeksi saat menonton pertandingan. Mereka yang menjalani kontak erat sudah diinformasikan," kata Anette Lykke Petri, Direktur Badan Keamanan Pasien Denmark.

Bersama tiga orang terinfeksi itu ada sekitar 4.000 orang yang berada di tribun yang sama. Otoritas Denmark akan segera menyisir seluruhnya untuk menjalani tes.

Situasi serupa terjadi di Finlandia, bahkan jumlahnya lebih banyak. Sepulang dari mendukung Teemu Pukki dan kolega di Rusia, suporter tidak hanya membawa kenangan tetapi juga virus corona.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif corona di Finlandia bertambah 195 orang per hari. Melonjak lebih dari dua kali lipatdibandingkan rerata seminggu sebelumnya yaitu 81 orang per hari.

"Ini adalah orang-orang yang datang ke pertandingan. Sudah jelas (virus corona) menyebar, karena interaksi yang erat selama beberapa hari," tegas Risto Pietikainen, Dokter Kepala di salah satu rumah sakit di Finlandia, seperti dikutip dari Reuters.

Secara keseluruhan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan total pasien positif corona di wilayah Eropa per 1 Juli 2021 adalah 55.994.496 orang. Bertambah 75.420 orang dibandingkan hari sebelumnya, tertinggi sejak 16 Mei 2021.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 64.352 orang per hari. Lebih banyak ketimbang rerata seminggu sebelumnya yakni 51.644 orang per hari.

Oleh karena itu, Eropa tidak boleh lengah. Bukan tidak mungkin gelaran Euro 2020 akan membawa Eropa kembali ke masa-masa gelap akibat pandemi virus corona.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular