BNPB: Keluarga Jadi Benteng Pertama Pencegahan Covid-19

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
29 June 2021 14:34
Infografis: Awas ! Ada Sanksi Menanti Bagi Pelanggar 3M
Foto: Infografis/Awas ! Ada Sanksi Menanti Bagi Pelanggar 3M/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga menjadi benteng pertama dalam pencegahan dan perlindungan ketika masa pandemi Covid-19. Dari keluarga ini penerapan protokol kesehatan yakni memakai masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan dengan sabun (3M) bisa ditanamkan.

"Keluarga bisa menjadi garda terdepan hingga benteng literasi dan edukasi di masa pandemi ini. Kita menyiapkan desa tangguh bencana, yang artinya semua dimulai dari keluarga. Kami berharap intervensi ini mampu menyentuh keluarga, sehingga bisa tercipta perlindungan," kata Direktur Direktorat Kesiapsiagaan BNPB Eny Supartini, dalam Seminar Nasional Membangun Ketangguhan Keluarga, Selasa (29/06/2021).

Dia menambahkan di masa pandemi Covid-19 ini yang menjadi ancaman bukan hanya keberadaan virus ini, melainkan juga bencana alam lainnya. Eny menyebutkan lebih dari 53 ribu desa/kelurahan di bawah bencana dam lebih dr 51 juta keluarga di Indonesia tinggal di daerah rawan bencana, untuk itu literasi kesiapsiagaan harus dilakukan dari keluarga.

"Bagaimana keluarga memiliki kesadaran sehingga semuanya bisa terbentuk sebagai keluarga tangguh. Penanganan Covid-19 rumah, dengan PPKM Mikro ini semakin menuntut fungsi keluarga tangguh penting sehingga bs minimalisir korban baik alam atau sosial. Kuncinya kolaborasi," ujarnya.


Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Erna Mulati mengatakan selama pandemi ini klaster keluarga perlu menjadi perhatian karena usia produktif dan balita pun rentan terpapar. Jika ada anggota keluarga yang masih aktif mobilitas di luar rumah pun menurut dia besar kemungkinkan terpapar Covid-19.

Dia pun mendorong penggunaan masker juga dilakukan di dalam rumah, untuk menghindari potensi penularan.

"Makanya annggota keluarga yang memiliki mobilitas cukup tinggi mohon menggunakan masker di dalam rumah terutama yang tinggal dengan kelompok rentan kaya lansia, ibu hamil dan balita," kata dia.

Erna menegaskan pemahaman penerapan 3M pun harus di mulai dari keluarga yang kemudian di terapkan di luar rumah. Pemanfaatan menggunakan masker menurutnya sudah harus diajarkan pada anak-anak usia di atas 2 tahun.

"Yang penting adalah memberikan contoh yang paling baik di anggota keluarga. Anak adalah peniru sehingga bagaimana orang tua memberikan contoh," kata dia.

Selain protokol kesehatan,pemahaman tentang vaksinasi juga dapat dilakukan melalui keluarga sehingga tidak termakan isu atau berita bohong.

"Ada kelompok masyarakat yang menolak vaksinasi, ini pendekatannya tidak bisa sama dan peran keluarga penting, siapa yang bisa memberikan informasi vaksinasi tentu yang jadi panutan. Ini peran bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan literasi terkait vaksinasi," katanya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gerakan Mobil Masker Menyebar di Wilayah Jawa Barat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular