Perpanjang Lockdown Lagi, PM Malaysia Tebar Stimulus Rp524 T

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
28 June 2021 19:43
PM Malaysia Muhyiddin Yassin.
Foto: PM Malaysia Muhyiddin Yassin (AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana MenteriĀ Malaysia (PM) Muhyiddin Yassin meluncurkan paket stimulus ekonomi baru senilai 150 miliar Ringgit atau setara Rp 524 triliun untuk menanggulangi dampak ekonomi dari perpanjangan lockdown nasional.

Mengutip Channel News Asia, Muhyiddin mengatakan paket yang dinamai paket perlindungan rakyat dan pemulihan ekonomi (Pemulih) bertujuan untuk mengatasi kesulitan keuangan yang timbul dari Covid-19.

"Saya berharap paket keuangan ini dapat membantu Anda melanjutkan hidup Anda dalam beberapa bulan mendatang. Saya sadar banyak dari Anda yang terkena dampak buruk akibat berjuang melawan pandemi Covid-19 selama lebih dari setahun," katanya, Senin (28/6/2021).

"Meskipun jutaan orang Malaysia telah menerima bantuan keuangan dari pemerintah sejak Maret 2020 ... saya mengerti bahwa bantuan harus diperpanjang selama pandemi masih berlangsung," lanjutnya.

Nantinya dari jumlah itu, 4,6 miliar ringgit (Rp 16 triliun) akan disisihkan di bawah skema bantuan khusus Covid-19 (BKC) untuk membantu 11 juta warga lansia dan lajang. Selain itu, nantinya 500 juta ringgit atau Rp 1,7 triliun akan digunakan untuk membantu para warga yang kehilangan pekerjaan.

Selain stimulus langsung, pemerintah juga memberikan keringanan biaya kebutuhan dasar seperti listrik dan air sebesar 5% hingga 40% untuk rumah tangga selama tiga bulan dimulai pada Juli mendatang.



Kepada kelompok usaha kecil dan menengah, Muhyiddin mengatakan pemerintah telah setuju untuk memberikan pembayaran tambahan berdasarkan hibah prihatin khusus (GKP), di mana perusahaan yang memenuhi syarat akan menerima 1.000 ringgit (Rp 3,4 juta) yang akan dibagikan dua kali.

Selain itu, nantinya pelaku bisnis juga akan mendapatkan moratorium pembayaran selama enam bulan secara otomatis dari bank.

"Saya berharap inisiatif moratorium ini akan membantu peminjam individu dan UKM dalam mengelola masalah arus kas mereka selama periode yang penuh tantangan ini. Namun, saya juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan ini hanya untuk penggunaan darurat dan tidak membuat komitmen keuangan tambahan," ujarnya Muhyiddin lagi.

Malaysia sempat mengalami fase yang parah dalam pandemi ini pada akhir Mei lalu, di mana infeksi harian sempat menembus 9 ribu kasus per hari. Hal itu membuat pemerintah memberlakukan lockdown yang diberi nama Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) dari 1 hingga 28 Juni 2021.

Pada hari Minggu (27/6/2021), Muhyiddin mengumumkan bahwa Malaysia akan memperpanjang penguncian setelah 28 Juni untuk mengekang penyebaran Covid-19. Pembatasan ini tidak akan dilonggarkan sampai kasus harian turun di bawah empat ribu kasus.

Hingga saat ini, Malaysia telah mencatatkan 734 ribu kasus infeksi Covid-19 dan 4.944 kematian sejak pandemi masuk ke Negeri Jiran itu.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seperti Ini Hari Pertama Lockdown di Malaysia: Super Sepi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular