Malaysia Perpanjang Lockdown, Harga CPO Ambles 1% Lebih!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 June 2021 14:25
Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). Badan Pusat Statistik BPS  mengumumkan neraca Perdagangan (Ekspor-impor) Pada bulan Februari, nilai ekspor mencapai US$ 12,53 miliar, atau turun 11,33% dari tahun sebelumnya (YoY). Nilai ekspor minyak sawit sepanjang Januari-Februari 2019 hanya mencapai US$ 2,94 miliar, yang artinya turun 15,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melemah lagi di perdagangan hari ini. Berbagai sentimen negatif mendera komoditas andalan ekspor Indonesia tersebut.

Pada Senin (28/6/2021) pukul 13:09 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia berada di MYR 3.484/ton. Turun 1,02% dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu.

Sepanjang minggu kemarin, harga CPO berhasil naik 2,8% secara point-to-point. Ini menjadi kenaikan pertama dalam tiga pekan terakhir.

Namun hari ini harga CPO kembali menuju tren koreksi. Pasalnya, ada beberapa sentimen negatif yang mendera pasar CPO.

Pertama adalah Malaysia yang memperpanjang penerapan karantina wilayah (lockdown) untuk menekan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menegaskan lockdown tidak akan dilonggarkan sampai tambahan kasus harian berada di bawah 4.000.

Per 25 Juni 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan jumlah pasien positif corona di Negeri Harimau Malaya adalah 716.847 orang. Bertambah 5.841 orang dari hari sebelumnya, masih di atas 4.000.

Selain produsen, Malaysia juga merupakan salah satu konsumen CPO terbesar dunia. Pada 2019, konsumsi CPO Malaysia adalah 3,45 juta ton, menduduki peringkat enam.

Lockdown tentu membuat aktivitas publik menjadi sangat terbatas. Akibatnya, permintaan terhadap berbagai produk akan menurun, tidak terkecuali CPO.

Sentimen kedua, lagi-lagi dari Malaysia, ekspor CPO pada Mei 2021 melonjak 47,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan ekspor ini menimbulkan persepsi bahwa pasokan sedang melimpah. Ini menyebabkan harga terkoreksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Cuan! Harga CPO Meroket 10%, Termahal Sepanjang Masa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular