Covid-19 Tambah 20.000 Sehari, Begini Data RS yang Kritis

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
24 June 2021 17:55
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan ruangan darurat Covid di RSUD Koja, Jakarta, (24/6/2021). Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19 terus ditambahkan agar dapat menerima parsien Covid-19. Dilokasi banyak warga berdatangan dengan mobil ambulans dan mobil pribadi dengan gejala ringan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan ruangan darurat Covid di RSUD Koja, Jakarta, (24/6/2021). Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19 terus ditambahkan agar dapat menerima parsien Covid-19. Dilokasi banyak warga berdatangan dengan mobil ambulans dan mobil pribadi dengan gejala ringan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak lima provinsi di RI mencatatkan tingkat keterisian tempat tidur untuk penanganan Covid-19 di atas 80% seiring dengan pesatnya peningkatan kasus. Padahal untuk mencegah beban berat fasilitas kesehatan, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) idealnya di bawah 70%.

Adapun lima provinsi ini yakni DKI Jakarta (90%), Jawa Barat (88%), Banten (87%), Jawa Tengah (85%), dan DI Yogyakarta (85%). Tingginya BOR di lima provinsi di RI ini memberikan kekhawatiran karena kasus baru terus bertambah dan memecahkan rekor.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kasus baru virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali bertambah 20.575 orang, Kamis (24/6/2021). Ini merupakan rekor tertinggi dalam penambahan kasus baru dalam satu hari sejak pandemi melanda Indonesia.

Jumlah kasus baru tersebut membuat akumulasi kasus positif menjadi 2,053 juta orang. Hasil positif tersebut ditemukan dari 136.896 spesimen yang selesai diperiksa pada hari ini dan kemarin. Dengan pertambahan yang terjadi pada hari ini maka kasus aktif Covid-19 di Indonesia menembus 171.572 kasus. Jumlah ini semakin mendekati rekor kasus aktif di 176 ribu orang.

Dalam 11 hari terakhir sejak 13-23 Juni 2021, kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 131.931 orang. Artinya setiap harinya ada hampir 12 ribu kasus baru per harinya. Hingga saat ini ada 3 provinsi yang menjadi kontributor penambahan kasus di RI, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa tengah. Dalam periode 11 hari kasus di DKI Jakarta bertambah 41.655 orang, Jawa Barat bertambah 25.931, dan Jawa Tengah 22.329 kasus.

Kondisi ini semakin mengkhawatirkan dan Kementerian Kesehatan pun mengakui saat ini sudah kritis. Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit & Plt, Ditjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, menyampaikan daerah yang dianggap kritis di antaranya provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur serta beberapa kota dan kabupaten tertentu.

"BOR di nasional memang belum sampai 50%, 40-an % tapi kota-kota tertentu termasuk DKI sudah kritis, Jawa Tengah, Kudus dan sekitarnya, Jawa Timur sudah mulai kritis, ini kan berbahaya itu," ungkapnya.

Varian delta yang menjadi salah satu mutasi SARS-Cov-2 yang paling menular. Varian yang sudah berada di Indonesia ini sebenarnya belum terbukti ganas, tapi tetap bisa memicu lonjakan kematian.

"Perlu dicatat, memang sekalipun cepat penularan, tapi dari angka kematian belum terbukti sangat ganas. Tapi kalau nanti banyak orang kena dan dibawa ke RS, sementara bed terbatas dan oksigen habis, berarti angka kematian jadi naik," jelas Maxi.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemenkes: BOR di DKI Jakarta Sudah Kritis, Berbahaya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular