6 Blok Migas Dilelang, RI Yakin Gaet Investor Kelas Kakap

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
21 June 2021 19:49
tambang minyak lepas pantail
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menawarkan enam Wilayah Kerja (WK) atau blok minyak dan gas bumi (migas) tahap pertama, Kamis, 17 Juni 2021 kemarin. Pemerintah optimistis bisa menggaet investor kelas kakap dari lelang blok migas ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto.

Dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (21/06/2021), dia mengatakan jika pemenang lelangnya investor kelas kakap, maka wilayah kerjanya tidak hanya didiamkan saja, namun segera dilakukan eksplorasi.

"Baru saja kemarin pemerintah lelang enam WK, saya optimistis akan ada pemenang lelang. Saya harap pemenang lelang investor kelas kakap, sehingga nggak hanya menang lelang, lalu didiamkan saja. Tapi investor kakap bisa langsung melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan migas yang baru," tutur Djoko kepada CNBC Indonesia, Senin (21/06/2021).

Enam blok migas yang ditawarkan tersebut terdiri dari empat blok migas ditawarkan melalui penawaran langsung (direct proposal) dan dua blok migas melalui lelang reguler (regular tender).

Djoko menyebut, penawaran ini sudah dibuat semenarik mungkin karena pemerintah sudah memperbaiki iklim investasi. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bisa memilih skema kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract/ PSC) Gross Split atau Cost Recovery.

"Yang kedua, juga bonus yang diberikan investor terserah investor. Kalau ini masih nggak laku, maka split yang akan dilelang seperti Malaysia, yang tawarkan split terbaik dialah yang menang," jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, yang paling berat bagi investor adalah Komitmen Kerja Pasti (KKP) sebab jika ini tidak dilakukan, maka negara akan menagih komitmen pasti dari investor. Senjata terakhir menurutnya adalah komitmen pastinya terserah investor.

"Dia mau investasi berapa besar, mau seismik berapa km, mau ngebor berapa sumur ini dilelang saja, yang paling besar komitmen pastinya dia pemenang lelangnya," jelasnya.

Jika tiga cara ini belum bisa juga menarik investor, imbuhnya, maka memang sudah saatnya transisi dari energi fosil, khususnya minyak karena sudah tidak ada lagi investor.

"Kalau tiga cara ini nggak bisa juga tarik investor, ya itu seperti yang sering para pakar katakan, kita sudah 'sunset' di sektor minyak kita. Kita menuju ke energi transisi kalau gak ada lagi investor di migas ini," katanya.

Sebelumnya Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, keenam blok migas yang baru ditawarkan tersebut memiliki bagi hasil produksi (split) yang berbeda dari penawaran migas sebelumnya.

"Sharing split tidak seperti sebelumnya, ada yang 70%-30% (70% bagi hasil pemerintah dan 30% kontraktor), ada yang sampai 50%-50% (pemerintah dan kontraktor) untuk berbagi risiko," ungkapnya dalam Oil & Gas Investment Day, Kamis (17/06/2021).

Menurutnya, semakin tinggi risiko, maka bagi hasil produksi untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) akan semakin besar.

"Risiko semakin tinggi, KKKS (split) makin besar," lanjutnya.

6 WK Migas yang sedang dilelang tersebut antara lain:

a. Penawaran Langsung:

1. WK South CPP Onshore di Riau Barat.

2. WK Sumbagsel Onshore Sumatera Selatan.

3. WK Liman Onshore dan Offshore, Jawa Timur.

4. WK Rangkas, Onshore di Banten dan Jawa Barat.


b. Lelang Reguler:

1. WK Merangin III, Onshore Sumatera Selatan dan Jambi.

2. WK North Kangean, Offshore di Jawa Timur.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Berisiko Tinggi Alami Tumpahan Minyak dari Kegiatan Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular