Vaksinasi di Rusia

Coba-Coba Tolak Divaksin Covid, Karyawan Cuti Tak Dibayar!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
20 June 2021 19:45
Russian medical worker, right, administers a shot of Russia's Sputnik V coronavirus vaccine in Moscow, Russia, Saturday, Dec. 5, 2020. Thousands of doctors, teachers and others in high-risk groups have signed up for COVID-19 vaccinations in Moscow starting Saturday, a precursor to a sweeping Russia-wide immunization effort. (AP Photo/Pavel Golovkin)
Foto: AP/Pavel Golovkin

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Rusia akan memberlakukan kebijakan cuti tanpa dibayar secara paksa atau unpaid leave bagi para pekerja yang menolak vaksinasi Covid-19. Hal ini berlaku pada daerah-daerah yang memang wajib menjalankan vaksinasi.

Menteri Ketenagakerjaan Rusia, Anton Kotyakov memperingatkan, infeksi virus Corona saat ini mengalami peningkatan di beberapa kota di Rusia di tengah perhelatan turnamen sepakbola Euro 2021.

"Jika otoritas kesehatan di suatu wilayah mewajibkan vaksinasi untuk beberapa kategori pekerja, seorang karyawan yang tidak divaksinasi dapat ditangguhkan," kata Kotyakov dalam komentarnya, Minggu yang diunggah melalui Telegram, dikutip AFP (20/6/2021).

Dia menambahkan, penangguhan akan berlangsung selama keputusan untuk vaksinasi wajib berlaku. Seperti diketahui, ibu kota Rusia, Moskow, telah memerintahkan vaksinasi wajib bagi penduduk yang bekerja di industri jasa dan sekitar 60 persen harus diinokulasi penuh pada 15 Agustus. Tujuh kota dan wilayah lain, termasuk kota kedua Saint-Petersburg, telah memberlakukan aturan serupa.

Gelombang infeksi baru datang ketika Saint Petersburg menjadi hotspot Covid terburuk di negara itu setelah Moskow yang dijadwalkan menjadi tuan rumah tujuh pertandingan Euro 2020, termasuk perempat final pada 2 Juli mendatang dan diperkirakan akan menarik ribuan para penggemar sepak bola di Eropa.

Sampai dengan saat ini, Rusia sudah menyuntik vaksin Covid-19 kepada 19,5 juta dari 146 juta populasi yang sudah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Sedangkan, di Moskow, hanya 1,5 juta dari sekitar 12 juta penduduk kota yang telah divaksinasi sampai dosis kedua.

Namun, berdasarkan sebuah survei independen baru-baru ini menemukan bahwa 60 persen warga Rusia tidak berniat untuk mendapatkan suntikan vaksin.

Setelah dua hari berturut-turut mencatat rekor infeksi, Moskow mencatat sedikit penurunan pada Minggu dengan 8.305 infeksi dalam 24 jam. Ini masih jauh lebih tinggi dari dua minggu lalu ketika sekitar 3.000 kasus tercatat setiap hari.

Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan varian Delta yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di India mewakili hampir 90 persen kasus baru.

Jumlah kasus baru melampaui 1.000 untuk pertama kalinya dalam 24 jam di Saint Petersburg sejak akhir Februari, dari 17.611 secara nasional. Rusia, dengan 129.361 kematian yang dicatat oleh pemerintah, adalah negara yang paling terpukul di Eropa.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Kecam Sanksi Negara Barat Hingga Jepang Soal Myanmar!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular