
Singapura Atur Strategi Lawan Varian Delta Si 'Corona Ganas'

Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun masih dianggap sebagian pihak yang berhasil menangani penularan Covid-19, Singapura nyatanya juga masih kebobolan dalam menahan infeksi virus Corona.
Mengutip Channel News Asia, Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan bahwa negara itu juga kemasukan varian baru Covid-19. Salah satu varian itu adalah varian Delta yang pertama kali ditemukan di India dan berpotensi lebih berbahaya.
Hingga Jumat (18/6/2021) negara itu melaporkan sebanyak 428 infeksi lokal virus yang bernama ilmiah B.1617 itu. Selain itu, juga ada 222 kasus Covid Delta yang merupakan kasus impor.
Virus itu diketahui masuk ke negara itu dari sebuah infeksi yang menulari seorang petugas Bandara Changi. Petugas itu sendiri diketahui telah menerima vaksin Covid.
Selain di Changi, virus Delta juga membentuk sebuah kluster baru di Rumah Sakit Tan Tock Seng.
Lonjakan ini sempat membuat Singapura menerapkan karantina wilayah atau lockdown yang sangat ketat.
Menurut Asisten Profesor Hannah Clapham, yang meneliti penyakit menular di Universitas Nasional Singapura (NUS) Saw Swee Hock School of Public Health, mengatakan pihak terkait harus meneliti klaster itu untuk selanjutnya mempelajari tentang penularan varian Delta, di mana dan bagaimana penyebarannya, dan efektivitas tindakan terhadapnya.
"Tampaknya transmisi yang lebih tinggi dari varian B16172 memang berarti mampu menghindari langkah-langkah yang ada di Singapura," katanya.
"Bisa juga karena varian ini menyebar secara global, kami melihat lebih banyak pengenalan B16172 ke Singapura dan oleh karena itu varian ini menyebar."
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi jenis ini sebagai "varian yang menjadi perhatian" karena lebih mudah menular, ganas, atau resisten terhadap tindakan atau perawatan kesehatan masyarakat.
Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pun memberi sebuah peringatan keras kepada warganya.
"Sayangnya, kami juga memerangi varian baru virus Covid yang lebih menular," katanya.
"Apa arti virus yang lebih menular bagi perjuangan kita melawan Covid-19? Ini menyiratkan bahwa kami harus terus menyesuaikan strategi kami dan meningkatkan permainan kami untuk menjaga agar Covid tetap terkendali," ujarnya.
Selain varian Delta, Kementerian Kesehatan juga mengidentifikasi sembilan kasus lokal memiliki varian Beta, tujuh kasus lokal memiliki varian Alpha, dan lima kasus lokal memiliki varian Gamma.
Kementerian Kesehatan juga mengatakan pada awal Mei bahwa tiga kasus lokal memiliki varian Kappa.
Varian Kappa adalah "varian yang menarik" di bawah klasifikasi WHO, yang berarti telah menyebabkan transmisi komunitas dan klaster, atau telah terdeteksi di banyak negara.
Per Jumat (18/6/2021) Singapura mencatatkan lebih dari 62 ribu kasus Covid-19 sejak pandemi melanda. Dari angka ini, 34 pasien dinyatakan meninggal dunia.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 di Singapura Mendadak Melonjak, Ini Biang Keroknya