
Xi Jinping Bergerak, Ada Kabar Gak Enak Batu Bara dari China

Jakarta, CNBC Indonesia - China mulai bekerja untuk mengurangi emisi karbon. Kali ini, pemerintah Presiden Xi Jinping, dikabarkan banyak membatalkan investasi kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara luar negeri.
Mengutip Reuters, dari penelitian Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (Crea), pembatalan ini lebih banyak dibandingkan yang ditugaskan sejak 2017 lalu. "Jumlah kapasitas yang dibatalkan sejak 2017 adalah 4,5 kali lebih tinggi dari jumlah yang masuk ke konstruksi selama periode tersebut," tulis media tersebut dikutip Kamis (17/6/2021).
Crea mengatakan sejak 2016, 10 bank teratas yang terlibat dalam pembiayaan batu bara global adalah orang China. Sekitar 12% dari semua pembangkit listrik batu bara yang beroperasi di luar China dapat dikaitkan dengan bank, utilitas, produsen peralatan, dan perusahaan konstruksi China.
Tetapi meskipun 80 gigawatt kapasitas yang didukung China masih dalam proses, banyak proyek dapat menghadapi kemunduran lebih lanjut. Laporan itu mengklaim hal tersebut akibat perlawanan public yang meningkat dan pembiayaan menjadi lebih sulit.
China memang sedang menyusun kebijakan yang memungkinkannya membawa emisi gas rumah kaca dari puncaknya di 2030 dan menjadi netral karbon pada tahun 2060. Xi Jinping pada April sempat mengatakan akan mulai memotong konsumsi batu bara hingga 2026.
Sementara para kelompok lingkungan telah meminta China untuk menghentikan pembiayaan pembangkit listrik tenaga batu bara sepenuhnya. Mereka ingin China menggunakan dana tersebut untuk berinvestasi dalam bentuk energi yang lebih bersih.
Sebelumnya, kelompok negara-negara maju yang tergabung dalam G7 pada akhir pekan lalu menyepakati untuk segera menghentikan dukungannya kepada batu bara sebagai sumber energi di 2021 ini. Kesepakatan itu diteken dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang diadakan di Cornwall, Inggris, pada 11-13 Juni 2021
Mengutip Reuters, negara kaya tersebut menilai batu bara kurang ramah lingkungan. Mereka akan segera memindahkan dukungan ini kepada bentuk-bentuk riset dan perkembangan teknologi serta kebijakan yang lebih ramah lingkungan.
"Kami menekankan bahwa investasi internasional dalam batu bara harus dihentikan sekarang dan kami sekarang berkomitmen untuk mengakhiri dukungan langsung untuk pembangkit listrik batu bara termal (PLTU) internasional," kata tujuh negara anggota G7, Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia dan Jepang, dikutip Senin (14/6/2021).
Mereka juga mengatakan bahwa batu bara saat ini menyumbang emisi yang sangat besar. Pembangkit listrik batu bara, kata kelompok itu, adalah penyebab tunggal terbesar dari emisi gas rumah kaca
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLTU Dipensiunkan, Ratusan Ribu Pekerja Terancam Nganggur