Kejar EBT, Tapi 13 Provinsi Belum Punya Rencana Umum Energi

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
14 June 2021 16:20
Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Sokoria sebanyak 5 MW/Gustidha Budiartie
Foto: Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Sokoria sebanyak 5 MW/Gustidha Budiartie

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memiliki target bauran energi baru terbarukan nasional sebesar 23% pada 2025 mendatang. Akan tetapi, implementasi target ini berpotensi terganjal, terutama di tataran daerah. Pasalnya, per 11 Juni 2021, masih ada 13 provinsi yang belum memiliki Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sebagai Ketua Harian DEN dalam Rapat Kerja (Raker) bersama dengan Komisi VII DPR RI, Senin (14/06/2021).

Adapun daerah yang sudah memiliki RUED saat ini telah mencapai 21 provinsi.

"Per 11 Juni, telah ada 21 provinsi yang menetapkan RUED, sedangkan 13 provinsi lainnya sedang proses," papar Arifin saat Raker dengan Komisi VII DPR RI, Senin (14/06/2021).

Dia menjabarkan, dari 13 provinsi ini, satu provinsi sedang proses registrasi nomor di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sebanyak sembilan provinsi sedang proses Program Pembentukan Peraturan Daerah (Promperda) Tahun Anggaran 2021 dan Pembahasan DPRD.

Dan selanjutnya tiga provinsi lagi sudah memiliki draf Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) RUED, namun belum ada anggarannya.

"Sebanyak satu provinsi registrasi Kemendagri, sembilan provinsi proses Promperda TA 2021 dan pembahasan DPRD, dan tiga provinsi sudah punya draf namun belum punya anggaran," jelasnya.

Menanggapi masih adanya daerah yang belum punya RUED, Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti menyampaikan harapannya agar setiap provinsi di Indonesia bisa memiliki pemetaan (mapping) mengenai peningkatan bauran energi baru terbarukan.

"Saya harap setiap provinsi di Indonesia mempunyai mapping mengenai peningkatan EBT agar keseluruhan secara nasional capai target-target tersebut," paparnya dalam rapat.

Roro menyebut menjadi tugas dari DEN untuk memonitor penyusunan RUED di lapangan.

"Atau mungkin ada kendala tertentu yang dialami harus ada tindakan lintas sektoral di institusi DEN ini," ucapnya.

Sebagai informasi, capaian EBT sampai dengan 2020 baru sebesar 11,51%. Pemerintah mengaku masih optimis target EBT ini bisa tercapai di tahun 2025 mendatang sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana.

"Kalau jawab sekarang, ya kita akan capai 23%, tapi kan buktinya nanti ya, di 31 Desember 2025. Kita pastikan angka-angkanya masuk," ungkapnya dalam konferensi pers 'Capaian Kerja 2020 dan Rencana Kerja 2021 Subsektor EBTKE' secara virtual, Kamis (14/01/2021).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Dewan Energi Bakal Ubah Bauran Energi Nasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular