
Anies Sebut Jakarta Memasuki Fase yang Amat Genting, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai kondisi DKI Jakarta di tengah pandemi Covid-19 tidak dalam kondisi baik. Oleh karena itu, Anies mengatakan telah mempersiapkan diri menghadapi situasi terburuk.
Demikian disampaikan Anies dalam keterangan pers usai apel patroli skala besar gabungan di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021) malam.
"Jakarta memasuki fase yang amat genting. Bila kita tidak melakukan tindakan maka kita berpotensi menghadapi kesulitan karena fasilitas kesehatan mungkin akan menghadapi jumlah yang tak terkendali apabila pasien apabila jumlah orang yang harus ditangani meningkat secara drastis. Hari ini tidak terjadi, tapi kita berharap itu tidak terjadi," ujarnya.
Anies mengungkapkan bed occupancy ratio (BOR) di Jakarta mencapai 75%. Sebanyak 27% di antaranya merupakan pasien dari luar Jakarta.
"Jadi satu dari empat pasien yang ada di Jakarta adalah dari luar Jakarta. Kita memperlakukan semuanya sama, kita tidak membedakan, tapi kita berharap seluruh wilayah baik Jakarta maupun tetangga Jakarta ambil sikap yang sama. Kita harus mendisiplinkan dengan baik," kata Anies.
Eks menteri pendidikan dan kebudayaan itu menuturkan tingkat kematian di Jakarta relatif stabil. Salah satu alasannya adalah tingkat vaksinasi Covid-19 yang tinggi di kalangan lanjut usia hingga pelayan publik.
"Saya perlu jelaskan sedikit mengapa angka kematian relatif stabil salah satunya adalah karena orang tua yang sudah mengalami vaksinasi di Jakarta mencapai angka 65%, tenaga kesehatan, petugas publik dan petugas-petugas yang melayani publik dari pihak swasta saat ini sudah hampir 100%," ujar Anies.
"Itu sangat membantu risiko penularan, perawatan, dan kematian. Dan saat ini vaksinasi di Jakarta di akhir Juni ini ditargetkan 3 juta vaksinasi per hari ini sudah tercapai 2.870.000. Artinya kita perlu menambahkan sedikit, sebelum akhir bulan Insya Allah tercapai 100%," lanjutnya.
Anies menambahkan, pemerintah juga akan menambah fasilitas untuk isolasi terkendali atas dukungan pemerintah pusat (BNPB).
"Seperti Rusun Nagrak Cilincing, Wisma TMII, dan Wisma Ragunan, yang nantinya akan digunakan sebagai fasilitas tambahan bila Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet mengalami lonjakan jumlah orang yang ditangani. Back up plan-nya sudah disiapkan," katanya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Plt Kadis Parekraf DKI Ditusuk Orang Tak Dikenal