
Awas Panas, Putin: Hubungan Rusia-AS di Titik Terendah

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Vladímir Vladímirovich Putin mengatakan hubungan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) berada pada titik terendah dalam beberapa tahun. Pernyataan ini muncul menjelang pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden minggu depan.
"Kami memiliki hubungan bilateral yang telah memburuk ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir," kata Putin, dalam wawancara dengan NBC News, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (11/6/2021).
Dalam wawancara tersebut, Putin memuji mantan Presiden AS Donald Trump. "Individu yang luar biasa, individu yang berbakat," katanya.
Namun, ia mengatakan hal berbeda ke Presiden Joe Biden. Ia menyebut Biden sebagai politisi karir yang sangat berbeda dari Trump.
Ditanya tentang Biden yang menyebutnya sebagai pembunuh dalam sebuah wawancara pada Maret lalu, Putin mengatakan dia telah mendengar lusinan tuduhan semacam itu.
"Ini sama sekali bukan sesuatu yang saya khawatirkan," kata Putin.
Putin juga ditanya tentang Moskow yang dituduh sebagai dalang dari kematian beberapa pembangkang Rusia, termasuk mantan mata-mata KGB Alexander Litvinenko yang diracun pada tahun 2006.
Ia menolak pertanyaan itu sebagai "gangguan pencernaan verbal". Putin mengatakan beberapa dari mereka yang bertanggung jawab atas kematian berada di penjara.
Mengenai masalah serangan ransomware belum lama ini yang dilacak AS ke Rusia, Putin membantah mengetahui peretasan itu dan meminta Biden untuk mencapai kesepakatan dengannya di dunia maya.
Putin juga menepis laporan di Washington Post minggu ini bahwa Rusia sedang bersiap untuk memasok Iran dengan satelit canggih yang akan memungkinkannya melacak target militer potensial di Timur Tengah.
"Itu hanya berita palsu. Paling tidak, saya tidak tahu apa-apa tentang hal semacam ini," kata Putin. "Itu hanya sampah omong kosong."
Putin dan Biden akan bertemu di Jenewa pada Rabu, 16 Juni mendatang. Gedung Putih sebelumnya mengatakan Biden akan membicarakan serangan ransomware yang berasal dari Rusia, agresi Moskow terhadap Ukraina, pemenjaraan para pembangkang dan masalah lain yang mengganggu hubungan kedua negara.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! Putin Resmi Presiden 'Seumur Hidup' Rusia
