Orang RI Antre Panjang Beli Mobil, Bos Mitsubishi Minta Maaf!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
09 June 2021 07:11
Mitsubishi Xpander di acara IIMS Hybrid 2021. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Foto: Mitsubishi Xpander di acara IIMS Hybrid 2021. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ada insentif PPnBM sudah bergulir hampir 4 bulan, ternyata ada fenomena antrean beli mobil di Indonesia. Tingginya animo masyarakat membuat pabrikan dan agen pemegang merek (APM) cukup kewalahan.

Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura sampai-sampai meminta maaf karena masyarakat harus menunggu alias inden yang lama.

"Berkat penerapan program insentif PPnBM oleh Pemerintah Indonesia, permintaan terhadap Xpander dan Xpander Cross di luar perkiraan, dan mengakibatkan penundaan terhadap proses pengiriman kepada konsumen. Untuk itu saya ingin menyampaikan permintaan maaf kepada konsumen yang masih menunggu unitnya dikirim karena permintaan yang sangat tinggi ini," katanya.

Ia berjanji bakal melakukan usaha terbaik untuk mengakselerasi dan menyesuaikan permintaan dan ketersediaan, serta memastikan konsumen segera mendapatkan unit yang sudah dipesan. Namun, saat ini memang perlu waktu ke depan.

"Konsumen harus menunggu/indent sekitar 2 bulan. Namun pemenuhan indent yang terjadi sampai dengan bulan Mei kemarin akan dapat terpenuhi bulan Juni - Juli ini," jelas Nakamura.

Masyarakat menunggu inden untuk dua jenis mobil Mitsubishi, yakni Xpander dan Xpander Cross. Penjualan dan produksi Xpander meningkat dua kali lipat dari sekitar 2500 unit pada Januari dan Februari menjadi sekitar 5.000 unit pada Maret dan April, rinciannya Xpander 5.428 unit selama dua bulan awal relaksasi PPnBM, sementara Xpander Cross 4.522 unit.

Agen pemegang merek lain selain Mitsubishi seperti Toyota dan Honda juga mengakui bahwa pemesanan mobil baru sedang tinggi akibat insentif pajak sehingga memicu inden sampai bulanan.

Di sisi lain, relaksasi PPnBM 0% mobil baru untuk mesin 1.500 cc ke bawah yang berlaku sejak Maret 2021 akan berakhir pada Mei 2021 nanti. Apakah masih ada kesempatan mendapatkan PPnBM 0% di tengah antrean panjang mobil baru?

"Iya masih ada beberapa inden," kata Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy.

Anton mengatakan, masa tunggu atau inden dari pemesanan sampai distribusi ke konsumen berbeda-beda tiap modelnya. Ia mengatakan konsumen ada yang menunggu satu bulan bahkan lebih.

Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy juga mengatakan, masa inden tergantung model, tipe dan warna mobil yang dipesan.

"Ada yang masih menunggu juga, namun sebagian besar sudah di-delivery-kan ke konsumen untuk SPK Maret dan April," kata Billy.

Konsumen yang memesan mobil Honda pada bulan Mei, yang menjadi bulan terakhir penerapan PPnBM 0%, harus menunggu sampai Juli. Sehingga bagi yang memesan mobil saat ini belum tentu dapat harga dengan PPnBM 0%.

"Dengan adanya relaksasi PPnBM memang membuat pasar bergairah kembali ya. Sejak awal Mei lalu untuk konsumen yang melakukan SPK, beberapa model, tipe dan warna kami memang sudah inden sampai Juni dan Juli ya. Trend SPK sedang kami monitor closely, memang ada penurunan karena ada libur Lebaran minggu lalu ya," ujar Billy.

Relaksasi PPnBM telah dimulai pada 1 Maret khusus untuk mobil-mobil bermesin di bawah 1.500 cc dengan local purchase komponen setidaknya 70%. Pada tahap 1, yakni Maret - Mei 2021, pemerintah memotong kewajiban membayar PPnBM sampai 100% alias PPnBM 0%. Pada tahap 2 (Juni - September 2021) potongan 50%, dan tahap 3 (Oktober - Desember 2021) potongannya 25%.

Kemudian pemerintah sudah memperluas relaksasi PPnBM untuk mobil-mobil 1.501 - 2.500 cc dengan local purchase minimal 60% mulai 1 April 2021.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek! Hanya Mobil-Mobil Ini yang Dapat Diskon PPnBM di 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular