Internasional

Dikurung Junta Myanmar, Suu Kyi Kehabisan Uang & Kelaparan

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 June 2021 14:05
Myanmar leader Aung San Suu Kyi wearing face mask prays at the tomb of her late father and Myanmar's independence hero Gen. Aung San during a ceremony to mark the 73rd anniversary of his 1947 assassination, at the Martyrs' Mausoleum Sunday, July 19, 2020, in Yangon, Myanmar. The country's Independence hero Gen. Aung San and his cabinet were gunned down in 1947. (Ye Aung Thu/Pool Photo via AP) Foto: Aung San Suu Kyi (Ye Aung Thu/Pool Photo via AP)

Jakarta, Indonesia - Kabar buruk datang dari pemimpin de facto dan aktivis demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi. Ia, yang dikudeta dan ditahan pihak junta militer sejak 1 Februari lalu, dikabarkan kekurangan uang dan suplai makanan.

Mengutip media lokal Irrawaddy, hal ini terkuak selama sidang pengadilan di Naypyitaw Senin (7/6/2021). Suu Kyi memberi tahu tim penasehat hukumnya tentang persoalan ini.

"Amay (ibu, mengacu pada Suu Kyi) mengatakan dia dan tahanan lainnya membutuhkan uang tunai untuk makanan dan persediaan setiap dua minggu," kata Daw Min Min Soe, salah satu dari lima anggota tim hukum yang mewakili Suu Kyi, dikutip Selasa (8/6/2021).

Lebih lanjut, Suu Kyi juga dikatakan tidak mau menerima bantuan makanan dari pihak junta. Ia mengatakan masih lebih baik meminta persediaan dari kuasa hukumnya.

In this handout image provided by the Myanmar State Counsellor Office, Myanmar leader Aung San Suu Kyi is shown while she attends a video conference, Friday, July 3, 2020, in Naypyitaw, Myanmar. Suu Kyi expressed sadness Friday over a landslide at a jade mining site in the country's north that took over 100 lives, blaming the tragedy on joblessness. (Myanmar State Counsellor Office via AP)Foto: Aung San Suu Kyi (Myanmar State Counsellor Office via AP)
In this handout image provided by the Myanmar State Counsellor Office, Myanmar leader Aung San Suu Kyi is shown while she attends a video conference, Friday, July 3, 2020, in Naypyitaw, Myanmar. Suu Kyi expressed sadness Friday over a landslide at a jade mining site in the country's north that took over 100 lives, blaming the tragedy on joblessness. (Myanmar State Counsellor Office via AP)

"Amay mengatakan mereka yang menahannya mengatakan kepadanya bahwa mereka akan memberikan dukungan tetapi dia ingin mengaturnya sendiri. Amay menambahkan bahwa uang tunai 5 juta Kyat (Rp 43,5 juta) sudah cukup untuk saat ini," kata pengacara itu.

Suu Kyi sendiri ditahan di sebuah tempat yang hanya diketahui pihak militer. Peraih Nobel itu menghadapi banyak dakwaan mulai dari memiliki radio walkie-talkie secara ilegal, kecurangan pemilu, penerimaan suap, pelanggaran protokol Covid-19, hingga melanggar undang-undang rahasia negara.

Penahanannya yang dilakukan pihak militer memicu kemarahan publik yang luas. Massa berdemonstrasi di seluruh penjuru negeri meminta Suu Kyi dibebaskan dan militer menyudahi kudeta kekuasaan itu.

Namun aksi demonstrasi ini mendapat perlakuan yang sangat keras dari pasukan junta militer. Setidaknya lebih dari 800 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta tersebut, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

Bahkan beberapa milisi etnis bersatu untuk menentang tindakan junta itu dan mulai melakukan beberapa agresi ke markas-markas kekuatan militer. Hal ini mulai memicu ketakutan internasional akan perang saudara.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Makin Rusuh, Polisi Myanmar Bentrok dengan Massa Anti Kudeta


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading