Internasional

Lama 'Hilang', Suu Kyi Muncul Perdana di Sidang Junta Myanmar

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
24 May 2021 14:38
FILE - In this Dec. 17, 2019, file photo, Myanmar's leader Aung San Suu Kyi speaks during a joint press conference with Vietnam's Prime Minister Nguyen Xuan Phuc after their meeting at the Presidential Palace in Naypyitaw, Myanmar. Reports says Monday, Feb. 1, 2021 a military coup has taken place in Myanmar and Suu Kyi has been detained under house arrest. (AP Photo/Aung Shine Oo, File)
Foto: Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi (AP Photo/Aung Shine Oo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin de facto dan aktivis demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi, akhirnya muncul ke publik, Senin (25/5/2021). Perempuan itu ditahan junta militer sejak 1 Februari 2021.

Dikutip Reuters, pengacara Suu Kyi, Thae Maung Maung, mengatakan bahwa Suu Kyi berbincang-bincang bersamanya 30 menit sebelum menjalani sidang. Ia dikatakan dalam kondisi yang baik.

"Suu Kyi terlihat dalam keadaan sehat dan mengadakan pertemuan tatap muka dengan tim hukumnya selama sekitar 30 menit sebelum sidang," kata Thae Maung Maung, dikutip AFP.

Suu Kyi termasuk di antara lebih dari 4.000 orang yang ditahan sejak kudeta. Peraih Nobel itu menghadapi dakwaan yang berkisar dari memiliki radio walkie-talkie secara ilegal, kecurangan pemilu, penerimaan suap, pelanggaran protokol Covid-19, hingga melanggar undang-undang rahasia negara.

Suu Kyi tak pernah muncul ke publik sejak ditempatkan sebagai tahanan rumah oleh junta. Pengacaranya sebelumnya berjuang mendapatkan akses ke Suu Kyi yang menjadi kliennya.

Koresponden AFP melaporkan penjagaan diperketat di ibu kota Naypyidaw saat persidangan dilakukan. Akses menuju gedung Pengadilan diblokir dengan truk polisi.

Sebelumnya, penahanan Suu Kyi yang dilakukan pihak militer memicu kemarahan publik yang luas. Massa berdemonstrasi di seluruh penjuru negeri meminta perempuan 75 tahun itu dibebaskan dan militer menyudahi kudeta kekuasaan itu.

Namun aksi demonstrasi ini mendapat perlakuan yang sangat keras dari pasukan junta militer.Setidaknya 815 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta tersebut, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

Bahkan beberapa milisi etnis bersatu untuk menentang tindakkan junta itu dan mulai melakukan beberapa agresi ke markas-markas kekuatan militer. Hal ini mulai memicu ketakutan internasional akan perang saudara.

Sementara itu, junta Myanmar mengancam akan membubarkan partai politik Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Kemenangan partai Suu Kyi itu tahun 2020 disebut junta penipuan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dikurung Junta Myanmar, Suu Kyi Kehabisan Uang & Kelaparan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular