
Genk Negara Kaya Segera Ketemuan, Nih 3 Agenda Utamanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok negara-negara kaya yang tergabung dalamĀ G7 akan segera melaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada 11 hingga 13 Juni mendatang. Pemerintah Inggris, yang merupakan tuan rumah perhelatan itu, telah menunjuk kota Cornwall sebagai lokasi pertemuan tinggi ini.
Diketahui setelah pertemuan itu terlaksana, negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO juga akan menggelar pertemuan level tinggi sehari kemudian di Brussels, Belgia.
Amerika Serikat (AS) yang merupakan anggota keduanya, baik G7 maupun NATO, memiliki agenda penting dalam membantu mengarahkan sikap dan tindakan negara-negara yang tergabung di kedua blok itu dalam menghadapi isu-isu global.
Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa kedua pertemuan itu merupakan momen penting dalam kampanye "Amerika Kembali" yang sedang diupayakannya terhadap para sekutu.
"Dalam momen ketidakpastian global ini, karena dunia masih bergulat dengan pandemi sekali dalam satu abad, perjalanan ini adalah tentang mewujudkan komitmen baru Amerika kepada sekutu dan mitra kami," tulis Biden dalam sebuah opini yang diterbitkan oleh Washington Post, Sabtu (5/6/2021).
Lebih lanjut ada tiga fokus penting akan akan dibawa Biden di kedua gelaran itu. Ketiganya adalah menguatkan persatuan para sekutu, melawan autokrasi, dan menghilangkan Covid-19.
Dalam agenda perkuatan sekutu, Washington diketahui ingin para negara G7 agar dapat menjalankan tarif pajak perusahaan global minimum minimal 15% yang diusulkan Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada pertemuan Menkeu G7 Sabtu lalu. Hal ini akan mengurangi celah bagi perusahaan seperti Google, Facebook, dan Amazon yang dianggap mengambil keuntungan dengan membayar pajak di negara yang memiliki pungutan pajak lebih rendah.
Kemudian agenda melawan autokrasi, Biden menyoroti dua negara yang merupakan rival AS dan NATO yaitu Rusia dan China. Mengenai Rusia, Washington akan menyoroti perihal serangan ransomware baru-baru ini yang mengenai produsen daging terbesar JBS yang diduga dilakukan pihak Rusia.
Selain itu, AS akan memfokuskan agenda mengenai penekanan sanksi lanjutan kepada Moskow atas dukungan keuangan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Belarus setelah negara itu memaksa sebuah penerbangan Ryanair untuk turun di negaranya. Pesawat itu ternyata membawa seorang jurnalis pengkritik Presiden Alexander Lukashenko yang sebelumnya buron.
Nantinya dalam pertemuan NATO, Biden akan secara khusus menemui Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang seringkali berkomplot dengan Rusia yang notabenenya rival NATO. Ankara mulai mendekati Moskow setelah insiden Siprus Utara dengan Yunani dan pengakuan genosida Armenia oleh AS.
Dengan China, Biden menyerukan sekutu untuk bersatu melawan Beijing atas tuduhan kerja paksa di provinsi Xinjiang, rumah bagi minoritas Muslim Uighur. Sumber yang mengikuti diskusi mengatakan Biden mengharapkan para pemimpin G7 untuk mengadopsi bahasa yang lebih kuat tentang masalah kerja paksa ini.
Sementara itu dalam agenda pengentasan Covid-19, Biden menginginkan negara produsen vaksin seperti Inggris dan Jerman untuk melepas hak cipta vaksin. Ini demi mempercepat vaksinasi di negara-negara berkembang yang belum memperoleh vaksin.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf, Biden Cs Bawa Kabar Buruk untuk Batu Bara
