
Jelang Pertemuan, Erdogan Malah Tebar Ancaman ke Joe Biden!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikabarkan akan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam dua minggu ke depan. Namun pertemuan itu diprediksi tidak akan mulus dan bahkan bisa membuat hubungan kedua negara memanas.
Dalam sebuah wawancara Selasa (2/6/2021) dengan penyiar Turki TRT, Erdogan memulai dengan mengatakan bahwa Washington harus siap kehilangan Ankara sebagai mitranya bila Turki terus disudutkan.
"Mereka yang menyudutkan Republik Turki, akan kehilangan teman yang berharga," kata Erdogan sebagaimana mengutip NDTV.
Erdogan membahas beberapa hal yang dianggap dilakukan Biden terhadap negara yang dipimpinnya itu. Hal pertama yang diangkat pemimpin Muslim terkuat dunia itu adalah keputusan Biden untuk mengakui genosida Armenia dilakukan oleh kekaisaran Turki Ottoman.
"Apa alasan ketegangan kami (dengan AS)? Apa yang disebut genosida Armenia," serunya.
"Apakah Anda tidak punya masalah lain yang harus dihadapi selain mengadvokasi Armenia?"
Selain itu ia juga menyebutkan beberapa masalah yang membuat hubungan tegang sejak 2016, termasuk dukungan AS untuk milisi Kurdi di Suriah yang dianggap Turki sebagai "teroris".
"Jika AS memang sekutu kita, haruskah mereka berpihak pada teroris atau dengan kita? Sayangnya, mereka terus mendukung teroris," katanya lagi.
Diketahui hubungan kedua negara NATO ini mulai memburuk dalam administrasi Biden. Biden selalu menyentil Ankara dengan alasan pelanggaran HAM. Turki di sisi lain 'menantang' Washington dengan beberapa kali melakukan kerjasama dengan Rusia, yang notabenenya rival AS dan NATO. Salah satu bentuk kerjasama itu adalah pembelian misil S-400 buatan Moskow.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mesra bak Dimabuk Cinta, Gaya Erdogan-Biden Ketemuan di NATO