Xi Jinping Jajal Duluan, RI Pertama ASEAN Punya Kereta Cepat

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
07 June 2021 13:11
Presiden Joko Widodo Meninjau Casting Yard #1  Kereta Cepat Jakarta - Bandung, Kabupaten Bekasi (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)
Foto: Presiden Joko Widodo Meninjau Casting Yard #1  Kereta Cepat Jakarta - Bandung, Kabupaten Bekasi (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara (ASEAN) yang memiliki kereta cepat. Pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung dikebut demi mengejar target uji coba pada November 2022.

Saat peresmian, diagendakan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Jokowi akan menjajal duluan infrastruktur senilai Rp 80 triliun ini. Momen ini bertepatan dengan agenda Indonesia sebagai tuan rumah forum G20 di Bali.

"Hingga saat ini terkait peresmian dengan Presiden China Xi Jinping, kami belum mendapatkan informasi resmi, tapi jika memang diharapkan seperti itu, kita siap melakukan hal itu. Kita tinggal menunggu arahan dari pemerintah," kata General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya, kepada CNBC Indonesia Senin (7/6).

Saat ini belum ada negara Asia Tenggara yang memiliki kereta berkecepatan 350 kilometer per jam ini. Indonesia bisa menjadi pioner dalam transportasi kereta cepat di kawasan, yang bisa dipamerkan kepada negara-negara maju pada ajang G20.

Sebelumnya Malaysia dan Singapura sempat memutuskan membangun kereta cepat yang menghubungkan dua negara. Tapi proyek itu mandek, hingga pada akhirnya batal. Akibat pembatalan ini pemerintah Malaysia harus membayar denda lebih dari 100 juta dollar Singapura kepada pemerintah Singapura.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memang memakan biaya yang besar. Dalam pengerjaan di Indonesia jauh dari kata mulus. Proyek ini digagas pada 2016 lalu, dan sempat molor akibat pembebasan lahan yang tidak kunjung selesai.

Selain itu proyek ini juga mengalami pembengkakan biaya investasi mencapai 23% dari nilai awal US$ 6,071 miliar. Akibat tidak akuratnya kajian feasibility study dan inflasi yang terjadi. Namun proyek di Indonesia terus berlanjut.

Ia mengatakan progres pembangunan kereta cepat ini sudah mencapai 74% per Mei 2021. Capaian ini termasuk pengerjaan tiang, pemasangan girder box, juga pekerjaan terowongan.

"Target untuk uji coba November 2022, untuk operasi komersial kemungkinan di Akhir 2022 atau awal 2023," jelasnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (7/6/2021).

Mirza mengatakan pembebasan lahan untuk proyek ini juga sudah mencapai 99%. Jadi proses konstruksi penyelesaian 13 trase yang direncanakan akan terus berlanjut.

Nantinya kereta ini juga akan memiliki empat stasiun pemberhentian, yakni Halim (Jakarta), Walini (Karawang), Tegalluar (Kabupaten Bandung). Dengan waktu tempuh 36 menit hingga 44 menit dari Jakarta sampai ke Bandung.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nilai Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Bengkak, KCIC Buka Suara!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular