Bagaimana Nasib Aset PLTU yang Dipensiunkan? Ini Kata ESDM

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
04 June 2021 14:55
PT Indonesia Power melalui Unit Pembangkitan (UP) Suralaya menegaskan jika Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ini tidak menyumbang polusi untuk Jakarta. (CNBC Indonesia/Nia)
Foto: PT Indonesia Power melalui Unit Pembangkitan (UP) Suralaya menegaskan jika Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ini tidak menyumbang polusi untuk Jakarta. (CNBC Indonesia/Nia)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) bersama dengan pemerintah punya rencana untuk mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara mulai 2025. Pemensiunan PLTU ini dalam rangka mengurangi emisi dan menuju netral karbon pada 2060.

Lalu, setelah PLTU dipensiunkan, bagaimana nasib asetnya?

Mengenai hal ini, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menyebut persoalan aset ini masih menjadi bagian dari diskusi pihaknya dan juga PLN.

"Dikemanakan ini (aset PLTU) jadi agenda bagian diskusi kami," ungkapnya dalam konferensi pers secara daring, Jumat (04/06/2021).

Sampai saat ini, lanjutnya, belum ada keputusan pasti akan dijadikan apa aset eks PLTU ini nantinya, sehingga dia pun belum berani menyampaikan secara rinci mengenai aset PLTU yang nantinya pensiun.

"Kita belum ada keputusan, belum berani sampaikan, ini sudah jadi agenda (diskusi) kita, apakah dibongkar Krakatau Steel belum tahu, ini dipikirkan," jelasnya.

Dia pun mengatakan, pemerintah akan mempensiunkan PLTU secara "alami" atau sesuai dengan umur pembangkit. Menurutnya, pemerintah tidak akan melakukan ini dengan paksaan.

"Kami diminta evaluasi PLTU yang ada dan bagaimana pensiunnya, sudah ada data PLTU yang sudah mendekati umur pensiun, secara nilai aset sudah nol saat berakhir. Sampai saat ini kami ambil opsi pensiun alami, nggak dipaksa pensiun," paparnya dalam forum yang sama.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fraksi PAN Eddy Soeparno mengaku mendukung rencana pemensiunan PLTU ini. Namun yang menjadi pertanyaan besar adalah setelah PLTU dipensiunkan, apa yang akan dilakukan PLN dengan aset-asetnya yang begitu besar tersebut.

"Pertanyaan besarnya adalah apa yang akan dilakukan PLN dengan aset-aset besar tersebut karena penurunan emisi dan menggantinya dengan alternatif energi baru terbarukan (EBT) akan sisakan masalah aset-aset besar," paparnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Kamis (03/06/2021).

Untuk itu, menurutnya saat ini PLN sedang melakukan kajian untuk monetisasi aset PLTU batu baranya, sehingga memiliki nilai manfaat.

"PLN sedang lakukan kajian memonetisasi aset PLTU batu baranya, sehingga punya manfaat," lanjutnya.

Salah satu opsi yang mungkin dilakukan adalah memindahkan PLTU yang ada di Jawa dan Sumatera ke tempat lain. Namun juga harus dipikirkan ke depannya lagi karena pemakaian batu bara akan semakin ditekan.

"Tapi juga harus memikirkan ke depannya karena batu bara sudah dilimitasi dan akan dikurangi sampai nol, sejauh mana PLN bisa dapatkan manfaat dari aset-aset PLTU batu bara karena berkaitan dengan kewajiban finansial," jelasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 12,9 GW Pembangkit Listrik Ditunda Operasionalnya, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular