Apa Kabar Proyek Kereta Api Pertama di Sulawesi?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
04 June 2021 11:08
KRL Hitachi memasuki Stasiun Gondangdia
KRL ini dibuat pada tahun 1997 di PT INKA bekerjasama dengan Hitachi, dibuat sebanyak 64 unit (8 set) berteknologi Variable Voltage Variable Frequency-Insulated Gate Bipolar Transistor (VVVF-IGBT). Kereta ini memiliki ciri yang khas yaitu ketika mulai bergerak yang sangat halus dan tidak menyentak. Jenis KRL ini pernah digunakan sebagai KA Pakuan Ekspres kelas bisnis sampai akhirnya turun tingkat ketika era KRL Tōei 6000 datang dari Jepang. Saat ini sudah ada rangkaian KRL Hitachi yang telah dikirim ke Purwakarta.
Foto: ist/wikipedia

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek pembangunan kereta api pertama di Makassar, Sulawesi Selatan, masih berlanjut. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Proyek Perkeretaapian Umum Makassar-Parepare yang dilakukan antara PT Celebes Railway Indonesia (PT CRI) dengan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk Kamis (3/6/2021).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut hadir dalam acara penandatanganan itu mengatakan bahwa proyek ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Ini adalah proyek kereta api pertama yang menggunakan skema ini.

"Ini adalah contoh keberhasilan kita membangun proyek kereta api yang pertama kalinya dibangun oleh swasta, karena selama ini pemerintah yang membangun dengan APBN," kata Budi dalam keterangan resmi, Kamis (3/6/2021).

Budi menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Keuangan yang telah memberikan dukungan melalui PT SMI dan PT PII, sehingga proyek Kereta Api Makassar-Parepare dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dapat terlaksana.

Dalam pelaksanaan proyek KPBU Kereta Api Makassar-Parepare ini, Kementerian Perhubungan mendapatkan dukungan dari Kementerian Keuangan melalui fasilitas Project Development Facility (PDF), di mana PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) ditugaskan sebagai pelaksana fasilitas.

Fasilitas PDF ini dimulai dari penyusunan Final Business Case (FBC), pendampingan dalam pengadaan Badan Usaha Pelaksana, sampai dengan tahapan pemenuhan pembiayaan (Financial Close).

Selain itu, dia juga mengajak investor untuk melaksanakan proyek transportasi lainnya melalui pendanaan kreatif seperti KPBU supaya tidak membebani APBN, sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo.

"Saya mengajak investor untuk melaksanakan proyek-proyek transportasi lainnya melalui pendanaan kreatif seperti KPBU. Kami akan bangun Pelabuhan Ambon Baru, Pelabuhan Tanjung Carat, Pelabuhan Anggrek, Pelabuhan Garongkong, dan yang sudah berjalan adalah Pelabuhan Patimban. Bahkan, kami ada proyek di Palembang, Lampung dan Kereta Api di Kalimantan Tengah. Bila swasta punya minat untuk berinvestasi, kami bantu dan akan didukung oleh Kementerian Keuangan," jelasnya.

Sebagai informasi, pembiayaan atas proyek pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan akan dilakukan dalam dua bagian, yaitu bagian pertama untuk membiayai konstruksi, pengujian dan uji coba, serta penyelesaian Emplasemen Stasiun Pelabuhan Garongkong sebagai salah satu bagian dari Prasarana Perkeretaapian Segmen B dan Prasarana Perkeretaapian Segmen F dari jalur kereta api Makassar-Parepare.

Bagian kedua, untuk membiayai bunga selama masa konstruksi, dengan menggunakan skema konvensional maupun syariah.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mudik Resmi Dilarang, Pesawat & Kereta Tak Angkut Penumpang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular