Biden Mulai Siapkan 'Meriam' Baru Untuk China, Apa Itu?

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
03 June 2021 17:15
President Joe Biden speaks about a cease-fire between Israel and Hamas, in the Cross Hall of the White House, Thursday, May 20, 2021, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Foto: Presidden AS Joe Biden (AP/Evan Vucci)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) saat ini Joe Biden nampaknya belum menunjukan sinyal perbaikan hubungan dengan China. Alih-alih berdamai, Biden disebut sedang menyiapkan instrumen baru untuk mengganjal beberapa perusahaan yang dianggap membantu militer China dalam mengembangkan kemampuannya.

Melansir Straits Times, Biden disebutkan akan memerintahkan Departemen Keuangan untuk membuat daftar perusahaan yang dapat menghadapi hukuman finansial karena koneksi perusahaan tersebut dengan sektor teknologi pertahanan China.

Kebijakan ini mengubah kebijakan pendahulu Biden, Donald Trump, mengenai daftar hitam yang diterapkan ke beberapa perusahaan China karena terkait dengan militer Negeri Panda. Kebijakan ini tidak lagi dipakai karena investor khawatir dengan sejauh mana jangkauan daftar hitam ini mempengaruhi anak perusahaan yang dimasukkan ke daftar itu.

Tinjauan ini sendiri telah diawasi dengan ketat di kamar Senat dan Kongres AS, di mana anggota parlemen sangat menginginkan sikap yang lebih keras terhadap Beijing.

Tom Cotton, senator asal Arkansas, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (2/6/2021) bahwa "sangat penting pemerintah AS terus memperluas daftar perusahaan militer China ini. Perusahaan-perusahaan ini seharusnya tidak memiliki akses ke teknologi dan pasar modal AS."

"Kami mempersenjatai dan mendanai pesaing utama kami," tambahnya.

Selain Cotton, sekelompok anggota senator bipartisan menuntut Menteri Pertahanan Lloyd Austin untuk segera mengeluarkan publikasi terbaru mengenai perusahaan yang berafiliasi dengan militer China .

"Pemerintah AS harus terus bertindak berani dalam menghalangi pemangsaan ekonomi Partai Komunis China terhadap basis industri kami," kata mereka dalam surat itu.

"Kita tidak boleh membiarkan China mengikis keunggulan militer Amerika."

Dalam kepemimpinan Biden, arah hubungan Washington terhadap Beijing tidak berubah ke arah yang lebih baik. Biden seringkali membuat beberapa langkah-langkah serangan yang ia alamatkan kepada China.

Terbaru, Biden mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan tinjauan intelijen lebih rinci tentang apa yang dia katakan sebagai dua skenario yang sama masuk akal tentang asal-usul pandemi Covid-19. Salah satu skenario itu adalah virus Covid-19 menyebar dari laboratorium virologi Wuhan.

Dalam menghadapi aksi Biden itu, Kementerian Luar Negeri China menganggap bahwa manuver Washington menganggap bahwa China merupakan biang dari pandemi ini merupakan sebuah pengalih perhatian.

"AS terus menggembar-gemborkan teori kebocoran laboratorium," kata kementerian itu pada Minggu (23/6/2021).

"Apakah mereka benar-benar peduli tentang melacak sumber atau mencoba mengalihkan perhatian?"


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xi Jinping Minta Jangan Mulai Perang Dingin, Pesan ke Biden?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular