Kasus Covid-19 di Malaysia Bisa Lebih Mengerikan, Waspada!

News - Thea F, CNBC Indonesia
02 June 2021 07:40
A man wearing a face mask walks along an empty road in front of the Twin Towers during the first day of Full Movement Control Order (MCO) in Kuala Lumpur, Malaysia, Tuesday, June 1, 2021. Malls and most businesses in Malaysia shuttered Tuesday as the country began its second near total coronavirus lockdown to tackle a worsening pandemic that has put its healthcare system on the verge of collapse. (AP Photo/Vincent Thian) Foto: AP/Vincent Thian

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Malaysia memproyeksikan kasus infeksi Covid-19 negara tersebut dapat mencapai 13.000 pada 14 Juni, menurut data pemodelan yang diterbitkan pada Senin (31/5/2021). Ini dapat terjadi jika masyarakat Negeri Jiran masih tidak mematuhi aturan pencegahan.

Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan Malaysia belum keluar dari masalah corona, apalagi saat sebagian besar wabah didominasi varian yang sangat menular.

"Harap tetap di rumah dan lakukan penguncian diri. Jika Anda perlu menangani masalah mendesak, harap patuhi semua SOP. Doakan agar penguncian ini akan meratakan kurva pada waktunya," katanya dalam sebuah tweet.

Jumlah kasus baru di Malaysia telah mengalami tren peningkatan sejak April 2021. Jumlah infeksi corona di Negeri Jiran sempat mencapai rekor 9.020 kasus pada 29 Mei, meskipun jumlahnya telah menurun sejak saat itu.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), Malaysia melaporkan 7.105 kasus baru Covid-19 pada Selasa (1/6/2021). Negara ini sekarang memiliki total 579.462 kasus, di mana 80.474 di antaranya saat ini aktif atau menular.

Lembah Klang menyumbang lebih dari sepertiga dari kasus baru dengan 2.068 di Selangor dan 817 di Kuala Lumpur. Sarawak melaporkan 703 infeksi baru sementara Penang dan Johor masing-masing memiliki 400 dan 431 kasus baru.

Kementerian kesehatan juga mengumumkan 71 kematian, terdiri dari 69 warga Malaysia dan dua orang asing berusia 27 hingga 93 tahun. Kini kasus kematian mencapai 2.867.

Saat ini ada rekor 872 pasien di unit perawatan intensif (ICU), di mana 419 membutuhkan bantuan pernapasan.

Sebelumnya Noor Hisham sempat mengatakan kapasitas perawatan rumah sakit kelebihan beban, terutama tempat tidur ICU. Kapasitas kamar jenazah juga sudah penuh, sehingga pihak berwenang kesulitan mengakomodasi korban Covid-19.

Kementerian kesehatan juga mengidentifikasi 27 cluster baru pada hari Selasa. Negara tersebut saat ini memiliki 668 klaster aktif.

Tiga belas cluster berada di tempat kerja sementara tiga terkait dengan kegiatan keagamaan. Dari delapan klaster komunitas, tiga di Sarawak, Kelantan dan Perak dikaitkan dengan kegiatan kunjungan rumah tangga besar-besaran.

Dua klaster lainnya telah dikaitkan dengan lembaga pendidikan sementara klaster yang tersisa dilacak ke pusat perawatan lansia di Kuala Lumpur.

Untuk mengekang gelombang infeksi, Malaysia memulai penguncian nasional dua minggu sejak Selasa hingga 14 Juni. Sebagian besar sektor ekonomi dan pusat perbelanjaan ditutup.

Supermarket dan tempat lain yang menjual kebutuhan dasar diizinkan beroperasi. Hanya dua orang dari setiap rumah tangga yang diizinkan keluar untuk membeli kebutuhan pokok atau untuk layanan medis, dengan pergerakan terbatas pada radius 10 km.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Rekor! Kasus Harian Covid-19 di Malaysia Tembus 20 Ribu Kasus


(dru)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading