Corona di Malaysia Ngeri, di RI Terkendali! Boleh Bangga?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 June 2021 12:10
Penumpang Kereta Api Jarak Jauh di Stasiun Senen
Foto: Suasana penumpang kereta api Sawunggalih yang baru saja tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (19/5/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Akan tetapi, apakah Indonesia patut berbangga? Apakah Indonesia sudah bisa berleha-leha?

Nanti dulu, Bung. Sebab walau secara bulanan ada penurunan, tetapi kasus positif mengalami tren kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam sepekan terakhir, pasien positif corona di Indonesia rata-rata bertambah 5.797 orang setiap harinya. Meningkat dibandingkan rerata seminggu sebelumnya yaitu 5.297 orang per hari. Pada minggu sebelumnya lagi, tambahan pasien positif jauh lebih rendah yaitu 3.639 orang per hari.

Indonesia masih perlu waspada karena ternyata larangan mudik Idul Fitri tidak sepenuhnya berhasil. Masih ada orang-orang yang bisa berlebaran di kampung halaman.

Rindu memang terbayar, tetapi virus corona ikut menjalar. Ekonomi memang jadi merata, tetapi demikian juga virus corona.

Meski sudah dilarang oleh pemerintah, tetapi kerinduan merayakan lebaran bersama keluarga dan handai taulan di kampung halaman sulit untuk dibendung. Para pemudik mengakali aturan dengan berangkat selepas larangan mudik berakhir yaitu 17 Mei 2021.

Berdasarkan catatan PT KAI, jumlah penumpang kereta api jarak jauh pada 18 Mei 2021 adalah sekitar 65.000 orang. Kemudian pada 19 Mei 2021 sekitar 59.000 orang dan 20 Mei 2021 sekitar 44.000 orang. Kala larangan mudik masih berlaku, jumlah penumpang kereta api jarak jauh di bawah 30.000 orang setiap harinya.

Wiku Adisasmito, Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, mewanti-wanti bukan tidak mungkin mudik bakal menyebabkan kasus corona di Indonesia meledak. Bahkan bisa saja Indonesia mengalami ledakan seperti di India.

"Jangan sampai kita berada dalam kondisi seperti itu (India). Maka dari itu, jangan lakukan silaturahmi fisik. Ketahuilah jika kita masih memaksakan untuk bertemu dalam rangka silaturahmi fisik baik dengan keluarga maupun kerabat di manapun, maka kemungkinan besar kita dapat tertular dan menularkan Covid-19," tegas Wiku belum lama ini.

Oleh karena itu, Indonesia tidak boleh lengah. Pemerintah harus terus menggenjot 3 T (testing, tracing, treatment) plus vaksinasi sementara rakyat tidak boleh kendur menegakkan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Sekali Indonesia lengah, maka konsekuensinya bakal luar biasa.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular