Duh! Kasus Covid-19 Asia Selatan Tembus 30 Juta, India Jawara

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 May 2021 17:55
Health workers give water to a patient at the BKC jumbo field hospital, one of the largest COVID-19 facilities in Mumbai, India, Thursday, May 6, 2021. (AP Photo/Rafiq Maqbool)
Foto: Perawatan pasien Covid-19 di salah satu fasilitas Covid-19 terbesar di Mumbai, India, Kamis (6/5/2021). (AP/Rafiq Maqbool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus infeksi virusĀ corona di wilayah Asia Selatan melampaui 30 juta per Jumat (28/5/2021). India berada di urutan pertama dari sisi penyumbang kasus terbesar di kawasan itu.

Selain India, Bangladesh, Pakistan, Bhutan, Nepal, Maladewa dan Sri Lanka menyumbang 18% kasus dan hampir 10% kematian. Namun diketahui penghitungan resmi infeksi dan kematian tidak mencerminkan tingkat masalah yang sebenarnya.

Menurut penghitungan data resmi Reuters pada Mei, India mencatat angka kematian tertinggi sejak pandemi tahun lalu. Terhitung lebih dari sepertiga dari total keseluruhan. Hingga Jumat, India telah melaporkan hampir 27,6 juta kasus dan 318.895 kematian.

Selain banyaknya kasus infeksi dan kematian, India juga kekurangan vaksin di seluruh wilayah. Pada Mei, India memulai vaksinasi untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas. Namun, hal tersebut belum mampu memenuhi permintaan vaksin meski India menjadi salah satu produsen vaksin terbesar di dunia.

India telah menginokulasi masyarakat dengan vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal di Serum Institute of India (SII). Mereka juga menggunakan Covaxin yang dibuat oleh perusahaan lokal Bharat Biotech dan vaksin Sputnik V dari Rusia.



Perdana Menteri India Narendra Modi menghadapi kritik atas kegagalan untuk mengamankan vaksin. Ini karena hanya sekitar 3% dari 1,3 miliar populasi India yang telah divaksinasi penuh, tingkat terendah di antara 10 negara dengan kasus terbanyak.

Untuk memenuhi permintaan domestik, India menghentikan sementara ekspor vaksin pada Maret setelah menyumbangkan atau menjual lebih dari 66 juta dosis. Penghentian tersebut membuat negara-negara termasuk Bangladesh, Nepal, Sri Lanka, dan banyak negara di Afrika berebut untuk mendapatkan pasokan alternatif.

Namun, India masih menghadapi kekurangan vaksin dan beberapa pemerintah negara bagiannya. Kota seperti Mumbai bahkan meluncurkan tender global atau meminta pernyataan minat dari perusahaan seperti Pfizer, Moderna, dan Johnson dan Johnson (J&J) untuk mengumpulkan persediaan.

Karena India tidak mungkin melanjutkan ekspor utama vaksin Covid-19 hingga Oktober, negara-negara Asia Selatan lainnya seperti Nepal dan Bangladesh melakukan upaya diplomatik untuk mengamankan vaksin.

Menurut angka dari Our World in Data, setidaknya 219,17 juta dosis vaksin telah diberikan di Asia Selatan hingga Jumat.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rumah Sakit Penuh, India Keteteran Hadapi Lonjakan Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular