Sektor Properti RI Bergeliat, Ini Buktinya!

Tirta, CNBC Indonesia
27 May 2021 15:40
Target Tingkatan Layanan Transaksi Digital Pembayaran KPR
Foto: Ilustrasi KPR (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Apabila ditinjau dari segi harga, aset rumah atau properti di Tanah Air tercatat masih membukukan pertumbuhan. Pada kuartal pertama ini harga rumah naik 1,35% (yoy). Masih lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 1,43% (yoy) kuartal satu tahun lalu yang mencapai 1,68% (yoy). 

Perlambatan kenaikan harga rumah ini didorong oleh rumah tipe kecil dan menengah. Dalam survei BI, harga rumah kecil dan menengah masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1,78% dan 1,46% secara tahunan. 

Kenaikan tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pada kuartal keempat tahun lalu harga rumah tipe kecil naik 1,87% (yoy) sementara untuk tipe rumah sedang atau menengah naik 1,61% (yoy).

Jika dibandingkan dengan negara-negara lain kenaikan harga rumah di Indonesia bisa terbilang masih terbatas. Mengacu pada Kantor Statistik Inggris, harga rumah di Negeri Ratu Elizabeth tersebut naik 8,5% di tahun 2020. Harga rumah justru meningkat saat ekonomi Inggris jatuh ke dalam resesi terparah sejak 2008. 

Sementara itu di Amerika Serikat (AS) harga rumah juga meningkat tajam. Tercatat harga rumah sudah naik 9% di tahun 2020. Median harga rumah existing di AS tercatat mencapai US$ 329 ribu atau setara dengan Rp 4,7 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.300/US$. 

Untuk rumah dengan luas 1.800 kaki persegi di Negeri Paman Sam harganya terjual di kisaran US$ 460 ribu. Jika dikonversi menjadi satuan meter persegi rumah tersebut luasnya mencapai kurang lebih 168 meter persegi. 

Menggunakan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS saat ini maka harga rumah tersebut setara dengan hampir Rp 6,6 miliar. Kenaikan harga rumah yang fantastis di berbagai negara terutama negara-negara maju diakibatkan oleh kebijakan moneter longgar yang ditempuh bank sentralnya.

Di AS dan Inggris baik Federal Reserves maupun Bank of England yang menjadi otoritas moneter negara tersebut menetapkan suku bunga acuan di kisaran nol persen. Belum lagi bank sentral tersebut juga kembali menggunakan quantitative easing/QE untuk injeksi likuiditas ke sistem keuangan. 

Rendahnya suku bunga dan ekses likuiditas ini membuat banyak pihak tergiur untuk membeli berbagai macam aset mulai dari aset keuangan hingga properti. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular