AS Janji Bakal Beri Bantuan Palestina Rp 1 T

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
26 May 2021 17:10
Palestina mulai berbenah pasca konflik dengan Israel. (AP/John Minchillo)
Foto: Palestina mulai berbenah pasca konflik dengan Israel. (AP/John Minchillo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan Pemerintah AS akan memberikan US$ 75 juta atau hampir Rp 1,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$) dalam pembangunan dan bantuan ekonomi kepada Palestina.

Hal ini dilakukan setelah pemboman 11 hari Israel di Jalur Gaza menghancurkan wilayah yang diblokade.

Blinken membuat janji selama konferensi pers bersama dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, pada hari pertama kunjungannya ke wilayah itu pada Selasa lalu.

Dilansir dari Aljazeera, Amerika Serikat juga menjanjikan US$ 5,5 juta untuk bantuan bencana cepat untuk Gaza dan US$ 32 juta untuk PPB yang mengurus pengungsi Palestina.

"Amerika Serikat akan memberi tahu Kongres tentang niat kami untuk memberikan US$ 75 juta dalam pembangunan tambahan dan bantuan ekonomi kepada Palestina pada tahun 2021," kata Blinken, seperti dikutip dari Aljazeera.

Dia mengatakan, AS berusaha untuk membangun perjanjian gencatan senjata awal pada 21 Mei 2021 lalu yang mengakhiri eskalasi kekerasan yang mematikan sejak 10 Mei. Serangan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai hampir 2.000 lainnya.

Sedikitnya 12 orang Israel, termasuk dua anak, tewas oleh roket yang ditembakkan oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari Gaza.

"Kami menyambut baik gencatan senjata yang terus berlanjut, tapi itu tidak cukup, kita harus membangun gencatan senjata dan mencoba untuk bergerak ke arah yang benar-benar positif," kata Blinken setelah pertemuannya dengan Abbas.

Blinken juga menegaskan pihaknya berusaha membangun kembali hubungan dengan otoritas Palestina. Sebelumnya, hubungan antara negeri Paman Sam dan Palestina sebagian besar terputus setelah pemerintahan Donald Trump memindahkan kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018. Langkah yang secara luas dikecam oleh warga Palestina dan pengamat internasional.

Blinken juga mengumumkan AS akan membuka kembali Konsulat Jenderal di Yerusalem, yang telah mengawasi hubungan dengan PA sebelum "tenggelam" akibat pemindahaan kedutaan AS.

Abbas mengharapkan masa depan Palestina dan AS akan penuh dengan kegiatan diplomatik untuk mencapai solusi komprehensif secara adil. Tidak seperti pernyataan dalam konferensi pers sebelumnya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menghindari pembicaraan tentang proses perdamaian yang lebih luas.

Blinken mengatakan bahwa "resolusi yang adil dan tahan lama" antara Israel dan Palestina "pada akhirnya membutuhkan dua negara".


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gencatan Senjata, Tapi Polisi Israel Masih Serbu Al-Aqsa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular