Internasional

China 'Cuan' karena Corona India & Vietnam, Kok Bisa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 May 2021 13:55
Ilustrasi bendera China. AP/
Foto: Ilustrasi bendera China. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebangkitan Covid-19 di beberapa negara Asia dapat menyebabkan perubahan keberuntungan bagi China. Hal ini karena kemungkinan relokasi kembali perusahaan manufaktur ke negara itu sehubungan dengan berhasilnya Beijing menangani pandemi.

Mengutip CNBC International, sebelumnya perusahaan-perusahaan itu "lari" dari negeri tirai bambu karena perang dingin antara China dengan Amerika Serikat (AS) ke India dan Vietnam. Tetapi situasinya tampaknya berubah seiring melonjaknya kasus di dua negara itu.



"Sebelum pandemi, kami melihat pabrik-pabrik pindah dari China- Samsung, Foxconn, perusahaan-perusahaan besar ini- mendirikan pabrik di Vietnam, India," katanya Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management, Zhang Zhiwei, ke CNBC "Street Signs Asia", Senin (24/5/2021).

"Ini bisa menunda relokasi rantai pasokan untuk beberapa waktu. Masalah utamanya di sini adalah perjalanan internasional ditangguhkan, sehingga perusahaan multinasional tidak dapat mengirim staf mereka ke India dan Vietnam untuk mendirikan pabrik baru," tambah Zhang.

Kasus di India melonjak ke rekor tertinggi pada bulan April dan menunjukkan sedikit tanda-tanda mereda. Para ekonom telah memperkirakan ekonomi negara Asia Selatan itu kemungkinan akan mengalami kontraksi pada kuartal ini.

Di Vietnam, provinsi utara Bac Giang memerintahkan empat kawasan industry tutup sementara karena wabah Covid-19. Ini termasuk tiga fasilitas produksi Foxconn.

"Situasi ini bisa menguntungkan China," tegasnya.

"Tapi sejauh mana China dapat bertahan untuk memperoleh keuntungan akan tergantung pada berapa lama situasi di India dan Vietnam berlanjut."

Ia mengatakan pertumbuhan ekspor di China antara 20% hingga 40% per bulan. Jika pabrik di India dan Vietnam segera kembali berproduksi, ekspor China diperkirakan akan melambat pada paruh kedua tahun ini karena perusahaan memindahkan manufaktur mereka ke kedua negara tersebut.

"Tetapi jika rantai pasokan (di India dan Vietnam) terganggu untuk waktu yang lama, kami akan melihat pertumbuhan ekspor sebesar 20%, 30% (di China) ini berlanjut hingga tahun depan," kata Zhang.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Olimpiade, Kasus Covid-19 di China Pecah Rekor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular